Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan bakal mengimpor sekitar 120.000 ton urea setiap tahun dari Indonesia selama 3 tahun ke depan. Kementerian Perindustrian Korea Selatan menyebut kesepakatan dengan Indonesia ini dinilai sebagai langkah yang dapat membantu mencegah krisis pasokan bahan industri utama di Korea.
Duta Besar RI untuk Korea Gandi Sulistiyanto menyambut baik kerja sama ini dan berharap ekspor urea dari Indonesia bisa meningkat serta kerja sama antar Indonesia-Korea semakin kuat.
"Tidak hanya urea, tetapi potensi lainnya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi diantara kedua negara akan terus didorong," ujar Sulis dalam keterangan resmi, Rabu (8/12/2021).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Korea Selatan Moon Sung-wook dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Thohir telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam pasokan urea pada Senin (6/12) lalu.
Korea Selatan saat ini berupaya untuk mendiversifikasi pasokan impor urea, yang diperlukan dalam pembuatan key fluid bagi mobil diesel untuk mengurangi emisi. Diversifikasi dilakukan untuk memastikan rantai pasokan urea lebih stabil, menyusul kekurangan pasokan baru-baru ini karena pembatasan ekspor China pada bulan Oktober lalu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Indonesia akan mengirimkan sekitar 120.000 ton urea per tahun ke Korea Selatan selama 3 tahun ke depan. Jumlah tersebut setara dengan sekitar sepertiga dari total volume impor tahunan Korea Selatan, karena Negeri Gingseng telah membeli rata-rata 370.000 ton urea untuk keperluan industri setiap tahun.
Baca Juga
Sebagai gelombang pertama, Indonesia sepakat untuk mengirim 10.000 ton urea pada pertengahan Desember ini yang diharapkan tiba di Korea paling lambat awal bulan depan.
“Indonesia adalah negara yang dapat menjadi pemasok stabil urea bagi kami mengingat volume produksinya. Tingkat kerja sama ekonomi bilateral dan kedekatan geografis,” ujar Moon dalam rilis Kementerian Perindustrian Korea Selatan.
"Kedua negara sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama pada keseluruhan rantai pasokan di masa mendatang," tambahnya.
Sebagai gambaran, lebih dari 97 persen impor urea Korea Selatan didatangkan dari China pada 9 bulan pertama tahun ini. Diversifikasi urea dari Indonesia akan mengurangi ketergantungan yang besar pada negara tetangga tersebut.