Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mendorong Dirut PLN Darmawan Prasodjo agar konsisten dalam perencanaan dan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Ketua Bidang Energi Baru dan Terbarukan KADIN Muhammad Yusrizki menekankan Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah terkait pemanfaatan EBT. Terlebih lagi di tengah gelombang gerakan net zero emission yang terjadi di seluruh dunia.
“KADIN menanti kolaborasi antara sektor swasta dan PLN mengingat tanggung jawab kedua belah pihak sangat krusial dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan EBT di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).
Salah satu bentuk kolaborasi yang sedang dirancang KADIN, lanjutnya, dengan melakukan inovasi pada sisi pengadaan EBT supaya lebih transparan dan lebih adaptif terhadap pertumbuhan permintaan tenaga listrik.
Dia menuturkan teknologi EBT secara natural merupakan teknologi yang modular dapat dengan cepat melakukan ekspansi kapasitas apabila diperlukan. Pasalnya, karakteristik ini berbeda dengan pembangkit fosil dimana ada satuan kapasitas tertentu yang diperlukan untuk mencapai efisiensi dan economic feasibility.
“Sudah saatnya PLN memanfaatkan karakteristik modular dari teknologi EBT terutama untuk program de-dieselisasi yang menurut KADIN menjadi jalan masuk yang terbaik untuk peningkatan pemanfaatan EBT di Indonesia,” ucapnya.
Yusrizki juga mengajak PLN beserta pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk asosiasi-asosiasi yang mewakili industri EBT duduk bersama dan bertukar pikiran mengenai inovasi pengadaan yang layak dipertimbangkan.
Pasalnya, banyak poin-poin menarik dari asosiasi EBT, misalnya penggunaan metode reverse auction terkait pengadaan PLTS untuk penggantian diesel atau akan menggunakan metode pengadaan per kluster.
Menurutnya, transisi energi adalah konsep yang lebih luas dari sekedar teknologi pembangkit. Panel surya, baling-baling untuk tenaga angin hingga battery sebagai penyimpan energi, semua itu merupakan inovasi teknologi yang sudah dan semakin berkembang.
"Inovasi teknologi tentu harus diikuti dengan inovasi di bagian-bagian lain, misalnya metode procurement, metode operasional, dan metode kendali jaringan untuk mendapatkan the best from each technology," katanya.