Bisnis.com, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah tidak hanya terkenal akan seni dan budaya. Di kota ini, juga menyimpan sejarah panjang tentang perkembangan industri kelistrikan di Indonesia.
Jauh sebelum hadirnya Perusahaan Listrik Negara (PLN), di kota ini ternyata sudah memiliki perusahaan listrik.
Perusahaan listrik itu pertama kali digagas oleh KGPAA Mangkunegara VI dan Sunan Pakubuwana X pada 12 Maret 1901 yang diberi nama Solosche Electriciteits Maatschappij (SEM). Gagasan tersebut kemudian diteruskan oleh KGPAA Mangkunegara VII (1916-1944).
Dikutip dari laman resmi puromangkunegaran, sebagai perusahaan kelistrikan di wilayah Vorstenlanden, SEM juga mendapat dukungan Kasunanan. Kehadiran SEM membawa wajah Surakarta atau Solo yang gemerlap di malam hari dengan berbagai aktifitas warga kotanya.
SEM tak hanya memasok listrik, tapi juga mengadakan dan memasang instalasi listrik di wilayah Surakarta.
Baca Juga
Keberadaan lampu- lampu, genset, instalasi listrik dan gardu listrik itu saat ini masih dapat dijumpai di Pura Mangkunegaran dan Kraton Kasunanan.
Pada tahun 1902 hingga 1931 pasokan listrik tersebut sempat mengalami kendala. Hingga akhirnya KGPAA Mangkunegara VII melahirkan ide cemerlang untuk mendirikan pembangkit listrik di Kali Samin daerah Tawangmangu, Karanganyar.
Dengan adanya pembangkit listrik itu, diharapkan biaya tarif listrik yang dikeluarkan lebih terjangkau oleh seluruh rakyat di wilayah Praja Mangkunegaran.
Pada 7 November 1932, megapoyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air Kali Samin Tawangmangu berhasil dirampungkan dan diresmikan oleh Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara VII yang didampingi para pejabat Praja Mangkunegaran.
Dengan adanya pasokan listrik dari Kali Samin, Mangkunegaran menyulap kawasannya menjadi terang benderang di malam hari serta kegiatan pabrik gula Tasik Madu dan Colo Madu mampu melipatgandakan produksinya.
Pembangunan pembangkit listrik oleh Mangkunegaran merupakan langkah stretegis untuk mencukupi kebutuhan listrik di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Selain mengurangi ketergantungan, mengembangkan jaringan listrik hingga ke pelosok desa sekaligus meningkatkan pendapatan Mangkunegaran.