Bisnis.com, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) berharap rencana pembentukan Badan Layanan Umum atau BLU subsidi batu bara untuk industri bisa terealisasi dan bekerja efektif serta transparan.
Sebab, kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos, efektivitas dan transparansi menjamin semua pihak mendapatkan perlakuan yang sama untuk menikmati harga batu bara khusus.
"Dengan demikian, persaingan di dunia usaha menjadi lebih fair treatment," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).
Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membahas perihal harga terkait dengan rencana pembentukan BLU subsidi batu bara untuk kebutuhan Industri tersebut.
"Sedang dibahas itu prinsipnya. Tunggu sudah putus saja, ya. Biar tidak terjadi diskursus yang belum putus," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.
Perihal waktu dimulainya operasi BLU tersebut, dia mengatakan masih dibahas antara Kementerian ESDM dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Selain itu, pengusaha batu bara menanti sosialisasi pemerintah terkait dengan rencana pembentukan BLU subsidi batu bara untuk pemenuhan kebutuhan industri.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan sosialisasi perlu dilakukan sebagai instrumen untuk menakar efektivitas dari BLU terhadap kewajiban pemenuhan kebutuhan industri.
"Sampai saat ini kami masih menunggu sosialisasi resmi dari pemerintah. Efektifitas dari BLU belum bisa ditakar sepanjang belum ada sosialisasi mengenai konsep dari BLU tersebut," kata Hendra kepada Bisnis.
Pembahasan dalam sejumlah rapat yang dilakukan dengan pemerintah beberapa waktu lalu, ujarnya, dinilai perlu dilanjutkan karena pemahaman mengenai konsep penerapan BLU belum tersampaikan secara utuh kepada pelaku usaha.
Dengan kata lain, pengusaha batu bara belum sepenuhnya mengetahui perkembangan terkini mengenai konsep BLU, sehingga masih menunggu sosialisasi resmi dari pemerintah.