Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menerka Target PNBP Sektor ESDM 2026 Jelang Nota Keuangan

Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan RAPBN 2026 dan Nota Keuangan pada Jumat (15/8/2025). Di dalamnya akan disampaikan proyeksi PNBP.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kenegaraan sekaligus Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dan Nota Keuangan pada Jumat (15/8/2025).

Dalam pidato tersebut Prabowo akan mengumumkan proyeksi penerimaan negara, termasuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Apalagi, PNBP dari sektor ESDM menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara dalam APBN. 

Khusus untuk semester I/2025, PNBP sektor ESDM telah mencapai Rp138,8 triliun. Angka ini telah mencapai 54,5% dari target APBN 2025 yang mencapai Rp254,5 triliun.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim, PNBP sektor ESDM berkontribusi 10%-12% dari total pendapatan negara. Tak hanya itu, jika ditambah dari pajak, kontribusi sektor ESDM pada pendapatan negara bisa mencapai 15%.

"Itu PNBP tok, kalau kita bicara pajak yang bergerak di bidang migas itu lebih dari ini, sekitar 15,5% dari total pendapatan negara. Jadi ESDM ini salah satu kunci dari bagaimana bisa negara mendapatkan pendapatan sekaligus menjalankan amanah pasal 33," kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/8/2025). 

Lebih terperinci, realisasi PNBP sektor minerba mencapai Rp74,2 triliun atau 59% dari target APBN 2025 untuk sektor ini senilai Rp124,7 triliun. Sektor minerba merupakan kontributor PNBP terbesar periode ini. 

Setelah minerba, sektor dengan sumbangsih PNBP terbesar kedua yaitu migas sebesar Rp57,3 triliun dari target tahun ini mencapai Rp121 triliun. Kemudian, PNBP dari sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) mencapai Rp1,09 triliun dari target senilai Rp2,19 triliun.

Target PNBP Harus Lebih Moderat di APBN 2026

Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai target PNBP untuk sektor ESDM pada APBN 2026 harus lebih moderat. Hal ini tak lepas dari outlook harga minyak, nikel, sawit dan batu bara yang masih bisa terkoreksi.

"Apalagi spesifik batu bara, kena imbas dari berkurangnya permintaan China dan India yang mencari batu bara berkalori tinggi. Permintaan batu bara diperkirakan shifting ke domestik, terutama untuk PLTU di kawasan hilirisasi," ucap Bhima kepada Bisnis, Kamis (14/8/2025).

Menurut Bhima, terdapat tiga cara untuk mendorong PNBP sektor ESDM tahun depan. Pertama, tutup kebocoran dari miss-invoicing dan underreporting dokumen ekspor batu bara, sawit dan, olahan nikel. 

Bhima menilai masih terdapat selisih data dengan kode HS yang sama antara bea cukai dan negara tujuan ekspor utama komoditas ekspor. 

"Itu harus diawasi ketat," kata Bhima mengingatkan.

Kedua, mendorong pungutan batu bara lebih tinggi, salah satunya sebagai kontribusi PNBP sekaligus berperang mengurangi emisi karbon. Ketiga, meningkatkan nilai tambah hasil olahan nikel dan bauksit tembaga melalui percepatan pembangunan industri tengah, dan mengalihkan insentif yang dinikmati tambang dan smelter ke produk akhir seperti baterai dan kabel.

Setoran PNBP Sektor ESDM Selalu Melebihi Target


Adapun, realisasi PNBP sektor ESDM selalu melebihi target APBN setiap tahunnya. Berdasarkan catatan Bisnis, realisasi setoran PNBP sektor ESDM pada 2020 mencapai Rp108,7 triliun. Angka ini mencapai 120% dari target yang sebesar Rp90,7 triliun.

Realisasi PNBP tersebut terdiri atas PNBP migas sebesar Rp69,7 triliun atau 131% dari target, minerba sebesar Rp34,6 triliun atau 110% dari target, EBTKE sebesar Rp2 triliun atau 154% dari target, dan penerimaan lainnya sebesar Rp2,4 triliun atau 51% dari target. 

Penerimaan lainnya tersebut terdiri atas iuran badan usaha hilir migas, DMO migas, penjualan data, jasa sewa, penerimaan BLU, dan lainnya.

Selanjutnya, realisasi PNBP sektor ESDM meningkat menjadi Rp189,2 triliun pada 2021. Angka ini mencapai 156% dari target APBN 2021 yang sebesar Rp121,2 triliun.

Realisasi PNBP sektor ESDM 2021 tersebut terdiri atas PNBP minyak dan gas bumi sebesar Rp103,2 triliun, mineral dan batu bara sebesar Rp75,5 triliun, EBTKE sebesar Rp1,9 triliun, dan penerimaan lainnya sebesar Rp8,6 triliun. 

Realisasi PNBP sektor ESDM kembali naik pada 2022. Tercatat, pada tahun tersebut PNBP sektor ESDM mencapai Rp351 triliun atau 138% dari target Rp254 triliun.

Dari angka tersebut, PNBP migas mencapai Rp148,7 triliun atau 106,90% di atas target Rp139,1 triliun, sedangkan PNBP minerba mencapai Rp183,4 triliun, melampaui target sebesar Rp101,8 triliun. Lalu, realisasi PNBP EBTKE sebesar Rp2,3 triliun, di atas target Rp1,6 triliun.

Namun, realisasi PNBP sektor ESDM sempat turun pada 2023. Kendati demikian, realisasinya masih melampaui target.

Pada tahun tersebut, PNBP sektor ESDM mencapai Rp300,3 triliun atau 116% dari target yang ditetapkan sebesar Rp259,2 triliun. Realisasi ini terdiri atas PNBP migas sebesar Rp117,0 triliun, atau 39% dari total PNBP sektor ESDM.

Lalu, PNBP minerba sebesar Rp 173,0 triliun, atau 58% dari total PNBP sektor ESDM. Kemudian, PNBP EBTKE sebesar Rp 3,1 triliun, atau 1% dari total PNBP sektor ESDM.

Berikutnya, PNBP lainnya sebesar Rp 7,3 triliun, atau 2% dari total PNBP sektor ESDM.

Adapun, untuk PNBP sektor ESDM pada 2024 juga kembali turun menjadi Rp269,5 triliun. Namun, angka tersebut masih tetap melampaui target yakni Rp234,2 triliun. 

Perinciannya, realisasi PNBP sektor minerba 2024 terdiri dari PNBP migas sebesar Rp110,9 triliun, minerba Rp140,5 triliun, EBTKE Rp2,8 triliun, dan lainnya Rp15,4 triliun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro