Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menggunakan lahan bekas tambang sekitar 3.000 hektare untuk dijadikan kawasan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS yang nantinya memasok listrik bertenaga 130 megawatt (MW) ke kawasan Ibu Kota Negara (IKN).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan langkah itu dilakukan untuk memastikan pasokan listrik ke IKN sepenuhnya berasal dari energi bersih.
“Jadi zero carbon itu memungkinkan di sana karena bisa memanfaatkan eks tambang yang nantinya dijadikan PLTS, kan banyak di sana sekitar 3.000 hektare, minimum 3 gigawatt,” kata Rida saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Selain PLTS yang bakal dibangung di lahan bekas tambang, Rida mengatakan, kementeriannya juga tengah berupaya untuk mengembangkan pembangkit listrik berbasis gas dan bayu.
“Pak menteri tadi sarankan kalau bisa seluruhnya green. Jadi zero carbon itu dari awal,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan untuk memasok listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) dengan kapasitas terpasang mencapai 130 megawatt (MW) ke Ibu Kota Negara (IKN). Targetnya kapasitas listrik bersih itu bakal terpasang pada 2024 secara bertahap.
Baca Juga
“Sekarang sudah mulai eksekusi, perencanaannya sudah dan 2024 itu diperkirakan bisa terpasang 130 MW,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Arifin memastikan pasokan listrik di IKN sepenuhnya bakal berasal dari EBT tanpa bauran energi berbasis fosil. Kendati demikian, dia mengatakan, pemerintah masih akan menggunakan energi alternatif yang berasal dari gas untuk menjadi cadangan kelistrikan.
“Kita tidak akan pakai batu bara, alternatifnya kalau fosil itu pakai gas, yang lebih bersih daripada batu bara,” tuturnya.
Dia mengatakan kementeriannya tengah mengembangkan sejumlah sumber EBT yang berasal dari potensi kekuatan sumber daya yang ada di IKN seperti matahari dan angin.