Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada komponen inti pada Juli 2022 mencapai 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa komponen inflasi inti tersebut memberikan andil sebesar 0,18 persen terhadap keseluruhan inflasi, dengan komoditas pendorongnya yaitu ikan segar, mobil, dan sewa rumah.
Andil yang diberikan inflasi inti ini lebih rendah jika dibandingkan dengan andil inflasi komponen harga bergejolak dan harga yang diatur pemerintah, yang masing-masingnya mencapai 0,25 persen dan 0,21 persen.
“Hingga Juli 2022, inflasi komponen inti masih relatif stabil,” kata Margo dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).
Secara tahun kalender, inflasi inti pada Juli 2022 tercatat sebesar 2,11 persen (year-to-date/ytd), sementara secara tahunan tercatat mencapai 2,86 persen (year-on-year/yoy).
Secara keseluruhan, BPS mencatat tingkat inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64 persen secara bulanan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,61 persen mtm. Kenaikan inflasi Juli secara bulanan dipicu oleh kenaikan harga cabai merah, tarif angkutan udara, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan cabai merah.
Baca Juga
Secara tahunan, tingkat inflasi pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen yoy. Tingkat inflasi secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015.