Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Sewaan PBB Kirim 23.000 Ton Gandum dari Ukraina Menuju Ethiopia

Kapal pengangkut biji-bijian pertama yang disewa oleh Program Pangan Dunia (WFP) PBB berangkat dari Pivdennyi pada hari Minggu (14/8/2022) menuju Ethiopia.
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Brave Commander, kapal pertama yang disewa oleh PBB sejak pembukaan kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina di bawah perjanjian transit yang aman, telah berangkat dengan muatan 23.000 ton gandum menuju Ethiopia.

Dilansir Bloomberg pada Senin (15/8/2022), Gubernur Militer Regional Odesa mengatakan kapal pengangkut biji-bijian pertama yang disewa oleh Program Pangan Dunia (WFP) PBB sejak pembukaan kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina berangkat dari Pivdennyi pada hari Minggu (14/8/2022) menuju Ethiopia.

Kapal Brave Commander tiba di pelabuhan pada hari Jumat dan memuat 23.000 ton gandum untuk sebagian Afrika yang berada di ambang kelaparan.

“Ini adalah yang pertama di antara banyak langkah, tetapi langkah yang sangat besar yang perlu kita lakukan untuk mengatasi krisis pangan global,” kata Marchenko di channel Telegram-nya.

https://twitter.com/OlKubrakov/status/1558755487889367045

Marianne Ward dari Program Pangan Dunia PBB mengatakan pengiriman ini pada akhirnya akan sampai ke Ethiopia, yang berada dalam krisis kelaparan besar.

“Makanan ini akan membuat perbedaan besar bagi mereka. Pesan besar bagi kami adalah dunia membutuhkan makanan Ukraina,” ungkap Ward seperti dikutip NY Times, Senin (15/8/2022).

Sebelumnya, kapal dagang Razoni yang yang pada 1 Agustus berlayar di bawah perjanjian transit aman untuk ekspor gandum Ukraina, telah tiba di pelabuhan Suriah pada Minggu. Kargo jagung seberat 26.000 ton sebelumnya ditolak oleh Lebanon.

Kapal berbendera Sierra Leone tersebut tiba di Tartus, Suriah, setelah sebelumnya situs pelacak kapal marinetraffic.com tidak dapat melacak kapal Razoni selama dua hari karena "di luar jangkauan."

Pembeli pertama dari Libanon mengutip penundaan pengiriman selama lima bulan. Razoni merapat selama beberapa hari minggu lalu di Mersin, Turki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper