Bisnis.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus mendukung kemajuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), melalui kerja sama dengan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) dan menggelar program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) pemberdayaan, pendampingan, dan pelatihan di sektor budidaya lebah madu klanceng kepada nasabah PNM Mekaar di wilayah Purwokerto.
Direktur Operasional PNM Sunar Basuki mengungkapkan latar belakang menggandeng Unsoed untuk memberdayakan UMKM. Unsoed memiliki peta penyebaran potensi lebah klanceng yang tersebar di beberapa wilayah di antaranya, Kab. Banyumas, Pageraji, Langgongsari, Pagelarang, Kemrajen, Pajerukan, Kalibagor, dan Limpakuwus yang ternyata banyak nasabah PNM Mekaar di wilayah tersebut.
"Melalui kolaborasi PNM dengan Universitas Jenderal Soedirman kami berkomitmen dalam memajukan industri madu bagi pengusaha lebah di area Purwokerto,” terangnya, dikutip Sabtu (24/9/2022).
PNM lanjutnya, bakal menggalakkan program untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia ke berbagai wilayah di Indonesia.
UMKM terangnya, memiliki andil yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia, untuk itu PNM konsisten mendorong peningkatan kualitas UMKM yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Guru Besar dan Professor Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Imam Widhiono menyambut baik pelatihan yang bertujuan positif bagi UMKM Indonesia salah satunya yaitu memajukan usahanya melalui program pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM.
PNM melakukan pemberdayaan dan pendampingan (pelatihan) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diberikan kepada nasabah PNM Mekaar di wilayah Purwokerto dengan total 50 peserta yang terdiri dari Mekaar Unit Cilongok 2. Kegiatan ini merupakan program pemberdayaan yang dirancang melalui Program PKU yang dikenal dengan sebutan “Klasterisasi Sektoral” yaitu pelatihan di sektor budidaya lebah madu klanceng.
Pelatihan yang diberikan berupa sosialisasi terkait strategi dan optimalisasi budidaya dan pemasaran lebah klanceng, pentingnya kemasan, label dan branding dalam mendukung pemasaran sebuah produk hasil budidaya lebah klanceng.
Pemimpin PNM Cabang Purwokerto Rohmat Agus Pranoto mengungkapkan PNM selalu melakukan Pembinaan dan pendampingan kepada nasabah ultra mikro melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha.
PNM melalui program PKU, memberikan pelatihan, pendampingan antar PNM dengan nasabah yang tujuannya mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan.
PNM juga menekankan pentingnya strategi dan optimalisasi budidaya serta pemasaran produk yang berasal dari lebah klanceng, sehingga memiliki kemasan atau label dan branding produk usaha yang lebih baik. Dengan begitu, dapat meningkatkan peluang usaha seperti memperluas pemasaran, dan menambah pelanggan agar nasabah naik kelas dan menyejahterahterakan keluarga.
Bersama Unsoed, PNM menyelenggarakan pelatihan pada Jumat (22/9/2022) bertempat di Balai Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Purwokerto.
Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Sunar Basuki, Direktur Operasional PT PNM, Prof. Dr. Rer. Nat. Imam Widhiono MZ, MS selaku Guru Besar dan Professor Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Rohmat Agus Pranoto, Pemimpin PNM Cabang Puwokerto, Azis Junaidi, Pemimpin PNM Cabang Yogyakarta, Agus T, Pemimpin PNM Cabang Magelang, Yosua Mawantyo Nugroho, Pemimpin PNM Cabang Banjarnegara, dan Raihan Cahyono selaku Team Komunitas Peternak Lebah Inyong Madu Klanceng.