Bisnis.com, JAKARTA- Pemulihan keterisian hotel di Bali mengalami peningkatan bertahap baik dari wisatawan domestik maupun asing. Jelang gelaran internasional KTT G20, setidaknya ada 3 pasokan hotel di Bali yang rampung.
Berdasarkan laporan Colliers, meski tidak ada pembukaan hotel baru pada kuartal ketiga tahun ini, sebelumnya Bali telah menambah pasokan sebanyak 298 unit kamar. Penambahan pasokan ini terjadi pada kuartal kedua.
Adapun, 3 hotel di Bali yang rampung sepanjang 2022 di antaranya yaitu Aloft Hotel Kuta Beach dengan penambahan 175 kamar. Hotel berbintang empat ini terletak di Jl. Pantai Kuta.
Selanjutnya, hotel bintang lima Jumeirah yang berlokasi di Pecatu Indah Resor, Jimbaran dengan pasokan sebanyak 123 unit kamar.
Di samping itu, hotel bintang lima baru yang diproyeksi selesai jelang akhir tahun ini yaitu Kimpton Resort Nusa Dua yang terletak di Jl. Nusa Dua dengan penambahan 50 unit kamar.
Colliers memproyeksi industri perhotelan di Bali akan mengalami peningkatan hunian hingga 10-20 persen pada akhir 2022. Hal ini dipicu oleh rangkaian kegiatan acara G20 dan sejumlah acara internasional yang diselenggarakan di Pulau Dewata tersebut.
Kinerja hotel di Bali akan meningkat yang juga didorong oleh pelonggaran aturan perjalanan terkait vaksin, PCR test dan karantina, serta dibukanya border wisatawan asing.
Di sisi lain, menurut laporan konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Bali telah menyambut 617.900 wisatawan internasional, mewakili 60 persen dari 1,5 juta yang ditargetkan untuk tahun 2022.
Per kuartal III/2022, Bali memiliki suplai kamar hotel sebanyak 44.871 unit. Sementara pada bulan September, tingkat okupansi mencapai 33,4 persen meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 24,3 persen.
Diketahui pendapatan yang diperoleh dari keterhunian kamar atau RevPAR per September 2022 sebesar Rp2,7 juta. Pertumbuhan RevPAR di tahun ini terlihat signifikan ditopang biaya sewa kamar yang terus meningkat.
Vice President, Investment Sales Asia JLL Hotels & Hospitality Julien Naouri mengatakan hingga September 2022, Indonesia telah mencatat transaksi hotel sebesar US$174 juta atau Rp2,76 triliun.
"JLL memperkirakan volume transaksi hotel akan mencapai USD300 juta pada tahun 2023," tandasnya.