Bisnis.com, JAKARTA - Kepala staf Presiden Joe Biden Ron Klain mengungkapkan Gedung Putih memperkirakan inflasi akan melandai, namun mengingatkan potensi gagal utang nasional AS karena anggota parlemen menemui jalan buntu dalam menyepakati kenaikan pagu pinjaman.
"Kami melihat inflasi mulai berjalan moderat, tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sana," kata Klain sebagaimana dilansir Bloomberg pada Selasa (6/12/2022).
Klain memperingatkan bahwa anggota parlemen tidak boleh ragu untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah, yakni sebuah debat yang diperkirakan akan berakhir awal tahun depan.
Partai Republik yang akan memiliki suara mayoritas di DPR mulai Januari mengatakan mereka akan berusaha menggunakan plafon utang sebagai pengaruh untuk prioritas termasuk batas pengeluaran. Biden juga mengatakan tidak akan menyerah pada tuntutan mereka.
Klain menilai gagalnya menaikan batas pinjaman bukanlah hal yang konyol, namun merupakan sebuah bencana.
"Saya percaya bahwa tidak ada pejabat terpilih di salah satu partai yang cukup tidak bertanggung jawab untuk menyia-nyiakan reputasi baik negara ini." lanjutnya.
Baca Juga
Klain juga menyampaikan selain menaikkan pagu utang dan mempertahankan pendanaan pemerintah, Gedung Putih berharap dapat bekerja dengan mayoritas baru Republik di DPR dalam agenda yang mencakup program pelatihan kerja keterampilan tinggi, masalah kesehatan mental, dan pendidikan.
"Kita harus menemukan cara untuk terus menurunkan inflasi dan tetap memperkuat pertumbuhan. Kita harus menemukan cara untuk terus mengadaptasi undang-undang ekonomi yang positif bagi perekonomian." ungkapnya.
Perwakilan Gedung Putih juga mengatakan dia sepenuhnya mengharapkan Partai Republik untuk terus mendukung pendanaan untuk Ukraina.