Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Huawei menggelar kick-off proyek Joint Innovation Center (JIC) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pertama di Indonesia pada Senin (19/12/2022). Guna mendukung secara aktif pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Kedua belah pihak menandatangani peringatan nota kesepahaman dalam acara tersebut yang dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan CEO Huawei Indonesia Liu Changseng. Sebelumnya, penandatanganan nota kesepahaman telah digelar pada 1 September 2022 lalu.
Pertamina NRE menyebut, salah satu tantangan yang dihadapi subholding Pertamina adalah permasalahan harga yang diharuskan kompetitif namun tetap menguntungkan bagi perusahaan.
“Tantangan lain adalah harus mengelola operasional seefisien mungkin. Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan inovasi-inovasi,” ujar Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE Norman Ginting dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (30/12/2022).
Dari segi harga, PLTS di Indonesia menurut Norman, perlu lebih kompetitif, program JIC ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, dan standar keamanan serta keselamatan di perusahaan.
Kerja sama yang bersifat non-binding dan non-exclusive ini akan berfokus pada tiga hal. Pertama, pengembangan kapabilitas, nantinya akan terdapat capability-building programme yang disampaikan oleh ahli di bidangnya terkait aspek operasi dan pemeliharaan Solar PV.
Baca Juga
Kedua, adalah mengembangkan inovasi dalam aspek engineering & operasional asset-aset PLTS sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja operasional PLTS dan meningkatkan efisiensi operasional. Dan ketiga adalah untuk mengembangkan dan menetapkan standar teknologi yang perlu diterapkan untuk meningkatkan safety quality dalam pengoperasian dan pengelolaan PLTS.
Huawei, sebagai salah satu perusahaan teknologi global di sektor PLTS, berkomitmen untuk menghasilkan produk berteknologi canggih dalam sektor kelistrikan yang ramah lingkungan, serta mendorong penggunaan EBT di Indonesia.
Melalui anak usahanya Huawei Digital Power, Huawei akan mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi dalam ramah energi listrik terbarukan, transportasi berbasis listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang lebih hijau, dan energi berbasis teknologi.
Selain PLTS, Pertamina NRE juga mengembangkan panas bumi yang dikelola oleh anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy (PGE), energi biogas, nature based solutions (NBS), baterai untuk EV, dan storage system, serta bisnis karbon.