Bisnis.com, JAKARTA – Sektor transportasi laut memiliki potensi yang besar bagi Indonesia jika dikembangkan dengan optimal. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mendorong peningkatan keterlibatan pihak swasta untuk menggenjot sektor ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sektor transportasi laut berperan penting dalam rangka meningkatkan daya saing serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim.
Menurutnya, meski masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar, sektor laut memiliki nilai keekonomian bisnis yang besar. Hal ini terbukti dari pertumbuhan kinerja yang terus bertumbuh di tengah masa pandemi virus Covid-19.
“Sektor ini yang tetap konsisten tumbuh meski di tengah pandemi dibandingkan sektor lainnya. Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhannya di atas 10 persen,” jelas Budi Karya dikutip dari keterangan resminya, Rabu (1/2/2023).
Budi Karya mengatakan keterlibatan sektor swasta akan memiliki peran penting dalam perkembangan sektor transportasi laut. Pihaknya terus mendorong peran swasta untuk lebih banyak terlibat membangun sektor transportasi laut.
“Pengelolaan di sejumlah pelabuhan kita berikan ke Pelindo dan swasta. Ke depan, tender yang ada di Kemenhub akan lebih terbuka agar swasta bisa ikut,” lanjutnya.
Baca Juga
Dia melanjutkan, pelibatan pihak swasta merupakan salah satu upaya mencari pendanaan secara kreatif (creative financing) untuk mengatasi masalah keterbatasan pembiayaan melalui APBN. Hal ini agar APBN dapat digunakan untuk membangun hal lain seperti pelabuhan-pelabuhan kecil di Papua, Aceh, Sulut, serta digunakan untuk membangun kapal perintis.
Adapun sejauh ini pemerintah telah melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sistem logistik nasional. Pemerintah melalui Kemenhub juga menyelenggarakan tol laut untuk mengurangi disparitas harga khususnya di wilayah Timur Indonesia, serta melaksanakan skema creative financing seperti: KPBU, konsesi, dan lain-lain.
Budi Karya juga mengajak pemangku kepentingan terkait lainnya seperti kalangan akademisi untuk bersama-sama mengatasi permasalahan di sektor laut.
“Saya mengajak rekan akademisi untuk juga memberikan pembelajaran kepada para pelaku industri pelayaran. Misalnya, bagaimana jangan ada lagi pelabuhan tikus, bagaimana para pelaku usaha galangan kapal lebih menaati aturan, dan lain lain,” tambahnya.
Selain itu, peran kalangan akademisi juga penting untuk mengoptimalkan fungsi hub and spoke. Dia mengatakan, para akademisi dapat turut terlibat dalam usaha mengalihkan hub dari Singapura dan Malaysia ke Priok, Patimban, atau Tanjung Perak di Indonesia.