Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Warren Buffett meningkatkan kepemilikan sahamnya di produsen iPhone Apple Inc dan sejumlah perusahaan lainnya.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (15/2/2023), Buffett melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway diketahui meningkatkan kepemilikan di Apple Inc dan dua perusahaan lainnya, Paramount Global, dan Louisiana-Pacific Corp., berdasarkan keterbukaan informasi di bursa AS.
Berkshire tercatat paling banyak membali saham Paramount Global yang mencapai 2,4 juta saham senilai lebih dari US$40 juta. Pembelian ini dilakukan pada 31 Desember 2022.
Sementara itu, Buffett membeli 20,8 juta saham Apple senilai $3,2 miliar, sekaligus meningkatkan kepemilikannya menjadi 5,8 persen.
Apple masih memiliki porsi terbesar dalam portofolio saham Buffett berdasarkan nilai pasar, meskipun kapitalisasi turun US$7,4 miliar pada 2022. Saham Paramount juga kehilangan kapitalisasi US$156 juta.
Pada saat yang sama, Berkshire melepas kepemilikan di sejumlah emiten, termasuk U.S. Bancorp, Bank of New York Mellon Corp, dan Ally Financial Inc. Perusahaan juga tercatat melepas saham Activision Blizzard Inc. dan produsen chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.
Baca Juga
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. turun 3,7 persen pada hari ini setelah Buffett melepas saham perusahaan. Konglomerat asal Omaha, AS, tersebut melepas kepemilikan saham TSMC hingga 86 persen pada kuartal IV/2022 menjadi 8,29 juta saham senilai US$617,7 juta.
"Berkshire menghasilkan keuntungan kecil dari TSMC, bukan keuntungan yang sangat besar bagi Berkshire," kata analis CFRA Research Cathy Seifert.
Menurut perhitungannya, Berkshire membeli saham TSMC dengan harga sekitar US$68,5 dan menjualnya dengan harga US$74,5.
Saham produsen chip terbesar di dunia ini melonjak pada bulan November setelah berita bahwa Buffett telah mengakuisisi saham senilai sekitar US$5 miliar. Pembelian ini dilihat sebagai tanda bahwa Buffett menganggap saham tersebut telah mencapai titik terendahnya setelah aksi jual lebih dari US$250 miliar.
Namun, kekhawatiran masih tersisa terhadap prospek industri semikonduktor karena para investor bersiap-siap menghadapi perlambatan ekonomi global. TSMC bulan lalu mengumumkan rencana untuk menurunkan pengeluaran dan memperkirakan mengalami penurunan pendapatan pada kuartal I/2023.