Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan nilai properti residensial di Bekasi diproyeksi meningkat seiring dengan adanya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan rencana pembangunan proyek MRT fase 3 koridor East-West sepanjang 84 kilometer.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, mengatakan aksesibilitas yang mudah dijangkau konsumen menjadi salah satu faktor utama mencari rumah. Oleh karena itu, adanya infrastruktur yang mumpuni akan mendorong permintaan sekaligus peningkatan harga rumah di suatu lokasi.
Berdasarkan Consumer Sentiment Survey H2 2022, sebanyak 64 responden memilih rumah dengan melihat akses konektivitas, baik itu jalan tol maupun transportasi publik.
"Kereta Cepat yang dijadwalkan akan beroperasi mulai Juni 2023 dan MRT fase 3 Cikarang-Balaraja tentu akan memudahkan akses dan membuka peluang properti di area-area baru," ujar Marine kepada Bisnis, Rabu (22/2/2023).
Marine menjelaskan, harga properti di wilayah Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan cukup tinggi. Indeks harga di Kabupaten Bekasi naik sebesar 10,9 persen year-on-year pada kuartal keempat 2022.
Sebagai informasi, proyek MRT East – West Line nantinya akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target kontruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.
Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Sementara itu, MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.
Selain karena pesatnya pengembangan infrastruktur, proyeksi peningkatan nilai properti juga didorong oleh peningkatan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) di daerah Cikarang, termasuk Kab. Bekasi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang.
"Kedua Kabupaten ini merupakan Kabupaten dengan UMK tertinggi di Indonesia yaitu lebih dari Rp5,1 juta," tuturnya.
Pada 2020 lalu, Rumah.com pernah melakukan perbandingan rasio harga rumah per meter dengan UMK. Kala itu, UMK Bekasi berada dikisaran Rp4,5 juta dengan rata-rata harga rumah Rp8,5 juta per meter persegi. Artinya, ada pertumbuhan harga rumah sebesar 4 persen dari UMK.
Lebih lanjut, Marine mengatakan kawasan Cikarang juga diramaikan beberapa proyek hunian vertikal yang mulai memasuki masa penyelesaian. Adapun, suplai apartemen di Kabupaten Bekasi meningkat hingga 34 persen yoy, padahal di saat yang sama suplai rumah tapak justru stagnan.
"Pola pembangunan rumah secara vertikal perlu disambut baik karena lebih mengoptimalkan lahan serta didukung akses dan infrastuktur yang sangat baik serta lapangan kerja dengan UMK yang tinggi," jelasnya.
Dalam hal ini, menurut Marine, pemerintah perlu menjaga konservasi lahan pertanian serta menegakkan kepastian hukum seputar transaksi dan kepemilikan apartemen agar momentum pertumbuhan tetap terjaga.
Ada Proyek MRT Fase 3, Harga Rumah di Bekasi Bakal Meroket!
Proyek MRT dan Kereta Cepat bakal mendorong kenaikan harga rumah di Bekasi dan wilayah sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa
Editor : Fitri Sartina Dewi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu