Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Curhat Pengemudi Ojek & Bajaj yang Sepi Penumpang Jelang Lebaran

Pengemudi ojek di kawasan pintu Timur pangkalan ojek Stasiun Manggarai mengaku sudah pasrah dengan sepinya penumpang. 
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah lalu lalang orang yang memadati stasiun karena mudik lebaran, nyatanya para pengemudi angkutan konvensional di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan tetap sepi pelanggan.

Dari pantauan Bisnis, di beberapa titik pangkalan ojek, hampir semua tukang ojek mengeluhkan kondisi menurunnya pendapatan. Tidak jarang, dalam sehari semalam mereka hanya mengantongi recehan yang tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk berlebaran. 

Salah satunya Acay (41) pengemudi ojek di kawasan pintu Timur pangkalan ojek Stasiun Manggarai, yang mengaku sudah pasrah dengan sepinya penumpang. 

“Kami dulu optimistis saat Covid-19 itu mulai reda akan kembali pulih. Tapi, justru enggak. Udah dua tahun berlalu ternyata penumpang terus sepi,” ungkapnya saat ditemui Bisnis, Kamis (20/4/2023). 

Dia mengungkapkan lebaran kali ini rasanya keadaan sudah tidak berpihak padanya. 

“Adik-adik sudah nanya abang pulang bawa apa? ya jujur saya enggak bawa apa-apa,” ungkapnya. 

Senada dengan yang disampaikan Achay, Ujang (63) yang merupakan sopir bajaj mengatakan sejak merebaknya teknologi selular, penghasilannya pun menurun drastis.

“Calon penumpang pasti sudah dijemput oleh keluarganya. Kami enggak bisa memaksa. Jadi, yang menggunkan jasa kami ya calon penumpang yang sudah kenal aja,” katanya.

Menurut Ujang, penghasilannya sebagai sopir bajaj pun sangat minim, bahkan bisa dikatakan hanya bisa cukup untuk membeli bensin. Dalam sehari semalam, dia hanya bisa mengais rejeki dari jasanya sebanyak Rp50.000.

Mirisnya, dia mengaku sudah belasan tahun tidak mudik ke kampung halamannya di Sidoarjo. Dirinya mengatakan masalah biaya menjadi halangan mudik ke kampung halaman. "Sampai lupa berapa lama saya tidak mudik,” sambungnya.

Bisnis berupaya menelusuri kondisi yang membuat para ojek dan bajaj kalah bersaing adalah pilihan masyarakat yang justru menggunakan transportasi umum pemerintah. 

Ujang bercerita, seharian penuh, dia berusaha mendatangi penumpang yang turun dari KRL agar memesan bajajnya, namun hasilnya tetap saja sia-sia. “Walaupun padat, tapi tidak banyak yang mau naik ojek. Susah,” ujarnya.

Disamping itu, tidak ada peraturan khusus di stasiun yang bisa membuat penyedia ojek pangkalan tetap dipakai oleh pemudik.

“Dulu, penumpang yang nyari tukang ojek. Sekarang sebaliknya, tukang ojek yang nyari penumpang,” tutupnya.

Sebagai informasi, Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023) pagi hingga siang, terlihat lebih lengang. 

Puluhan penumpang KRL lintas Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta yang didominasi rombongan keluarga dan muda-mudi menunggu jadwal berjalan dengan santai. 

Pihak KRL Manggarai pun menuturkan, dari segi volume keseluruhan, jumlah pengguna KRL pada masa libur Lebaran 2023 ini masih berada separuh di bawah volume pada hari-hari kerja biasanya yang mencapai sekitar 270.000 pengguna.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper