Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib 58 Proyek Strategis Jokowi Masih Menggantung, Bakal Dicoret dari Daftar?

KPPIP kembali buka suara soal nasib 58 proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Jokowi yang hingga saat ini masih tanda tanya.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo setelah media briefing tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Selasa (26/7/2022)./Bisnis-Ni Luh Anggela
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo setelah media briefing tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Selasa (26/7/2022)./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) kembali buka suara terkait nasib 58 proyek strategis nasional (PSN) yang belum juga dimulai pembangunannya. Ada kemungkinan beberapa proyek strategis pemerintahan Presiden Jokowi tersebut bakal dicoret.

Ketua KPPIP Wahyu Utomo mengaku sempat membahas nasib 58 PSN bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, namun pembahasan terkait berapa PSN yang akan dilepas belum sempat dibahas.

“Kemarin itu sempat rapat dengan pak Menko, tapi isu berapa angka pastinya itu belum sempat dibahas, karena kita sudah rapat 2 jam masih ada beberapa yang pending, sehingga kita sudah laporkan ke Presiden,” kata Wahyu usai menghadiri Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), Rabu (26/7/2023).

Setelah laporan itu disampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menggelar rapat untuk membahas berapa PSN yang akan dilanjutkan dan dicoret pada Selasa kemarin (25/7/2023). Namun agenda tersebut dibatalkan.

Wahyu mengungkapkan, dari 58 PSN itu akan ada sejumlah proyek yang dihapus. Kendati demikian, dia masih enggan untuk membocorkan berapa banyak PSN yang dicoret.

“Tapi tidak 58 PSN, turun dari 58. Tapi saya tidak mau buka dulu lah. Kalau belum dari Presiden saya tidak mau lah,” ujarnya. 

Adapun salah satu proyek yang dipastikan hilang dalam daftar PSN adalah proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya mengingat banyaknya biaya yang diperlukan untuk konstruksi dan waktu yang diperlukan untuk membangun kereta cepat. Selain itu, bentuk pasti dari proyek ini juga masih belum dikonfirmasi sehingga tersebut tidak dapat selesai di 2024.

Proyek lain yakni Pelabuhan Ambon. Wahyu, mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pelabuhan ini akan dibangun jika ada pihak swasta yang masuk dalam proyek ini. Namun hingga saat ini, belum ada pihak swasta yang bersedia masuk dalam proyek tersebut.

“Jadi nggak mungkin juga kayaknya itu selesai di 2024. Itu yang mungkin akan di drop,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wahyu sempat mengungkapkan sejumlah proyek yang belum terlaksana hingga saat ini, di antaranya MRT East-West Line, Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Ambon, termasuk beberapa ruas Jalan Tol Sumatra. 

Sebagaimana diketahui, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh kala itu mengungkapkan sebanyak 58 PSN yang belum dimulai pembangunannya. 

“Terdapat 58 proyek strategis nasional infrastruktur yang belum dimulai pembangunannya,” kata Ateh dalam rakornas pengawasan intern pemerintah 2023, Rabu (14/6/2023).

Proyek yang belum dimulai ini dikhawatirkan akan menimbulkan risiko keterlambatan penyelesaian proyek, serta tidak optimalnya manfaat pembangunan proyek yang dihasilkan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper