Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Louis Dreyfus Company (LDC) akan membangun pabrik penyulingan (refinery) di Lampung seiring dengan upaya perusahaan memperluas bisnis dari sektor hilirisasi kelapa sawit.
Rajat Dutt, Country Head Louis Dreyfus Company Indonesia menjelaskan, pembangunan ini akan menambah kapasitas penyulingan gliserin serta pengemasan minyak nabati yang sudah ada di pabrik tersebut. Ekspansi ini merupakan salah satu upaya perusahaan mendiversifikasi pendapatan melalui produk bernilai tambah (value added).
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi kami dan kami sudah berinvestasi disini sejak 1999. Seiring dengan strategi perusahaan ke hilirisasi dan produk nilai tambah, maka kami akan masuk ke peningkatan kapasitas pabrik gliserin,” jelas Dutt saat ditemui di Warehouse PT LDC Indonesia, Rabu (3/8/2023).
Dia menuturkan, pembangunan proyek tersebut akan memakan waktu sekitar 18 hingga 24 bulan terhitung dari akhir 2023 Meski demikian, Dutt enggan menyebutkan nilai investasi yang dikucurkan untuk membangun pabrik tersebut.
Dia melanjutkan, proses konstruksi pabrik baru tersebut belum dimulai. Dutt mengatakan, saat ini LDC tengah mengajukan perizinan pembangunan ini kepada otoritas-otoritas terkait.
Setelah perizinan didapatkan, nantinya perusahaan akan melanjutkan ke pembelian mesin-mesin untuk fasilitas tersebut, pemilihan kontraktor, dan mulai membangun pabrik tersebut. Dutt mengatakan, LDC berupaya untuk memulai proses konstruksi sesegera mungkin.
Baca Juga
Sementara itu, dikutip dari siaran pers resmi perusahaan, pengembangan fasilitas baru LDC di Lampung akan melengkapi kegiatan pemurnian gliserin yang sudah ada di Claypool, AS dan Wittenberg, Jerman.
Pabrik baru ini akan dilengkapi untuk memproduksi gliserin sesuai dengan United States Pharmacopeia (USP) atau panduan standar obat yang dikeluarkan oleh pemerintah AS serta menawarkan berbagai pilihan kemasan makanan yang berkualitas.
Rubens Marques, Head of South & Southeast Asia LDC menuturkan pembangunan pabrik baru tidak hanya memperkuat posisi perusahaan di pasar Indonesia saja, tetapiakan semakin memperkuat kapasitas perusahaan untuk memproses, mengemas, dan mendistribusikanproduk bernilai tambah yang dapat merespons tren pasar dan konsumen yang berkembang.
“Hal ini termasuk meningkatnya permintaan akan makanan dan bahan nabati yang sehat dengan memanfaatkan rantai pasokan global, jaringan operasional, dan wawasan pasar dari LDC,” kata Marques dalam keterangan resmi tersebut.