Bisnis.com, JAKARTA – Belanja pemilihan umum (Pemilu) sudah mulai terasa dampaknya pada kuartal II/2023 yang mendorong kenaikan pertumbuhan konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).
Komposisi konsumsi tersebut tumbuh positif sebesar 8,62 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan memberikan kontribusi sebesar 1,24 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 yang mencapai 5,17 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan belanja pemilu pada dasarnya baru akan terasa signifikan dalam mempengaruhi konsumsi LNPRT pada masa kampanye.
Meski demikian, saat ini kegiatan persiapan pemilu seperti konsolidasi nasional oleh partai politik (parpol) sudah mewarnai pengeluaran pada kuartal II/2023.
“Sekarang mungkin adanya konsolidasi partai dan kegiatan partai yang dilakukan di kuartal II/2023 ini yang kemudian tadi tumbuh pada LNPRT tersebut,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Membandingkan dengan kuartal sebelumnya, konsumsi LNPRT tumbuh di level 6,17 persen (yoy) dan hanya menyumbang 1,17 persen terhadap ekonomi.
Baca Juga
Adapun, dampak pemilu secara penuh terhadap perekonomian baru akan diukur oleh BPS setelah rangkaian pemilu selesai pada 2024 mendatang.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih tercatat sebagai kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023, yakni memberikan andil sebesar 2,77 persen terhadap 5,17 persen.
Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.