Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Kebut Standardisasi Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik

Berdasarkan catatan PLN, terdapat 10 jenis baterai yang digunakan oleh sejumlah merek motor listrik dengan dimensi hingga voltase yang berbeda-beda.
Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan penukaran baterai/PLN
Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan penukaran baterai/PLN

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersama dengan sejumlah original equipment manufacturer (OEM) tengah memfinalkan upaya standardisasi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini mengatakan, simpflikasi SPBKLU berbagai macam merek kendaraan dan baterai setrum itu diharapkan dapat meningkatkan investasi serta adopsi motor listrik di tengah masyarakat mendatang. 

“Saat ini masing-masing motor itu baterainya beda-beda mulai dari dimensi, voltase, protokol sangat kompleks untuk swap hanya untuk merek swap,” kata Ririn saat Seminar Nasional Ikaxa 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023). 

Berdasarkan catatan PLN, saat ini, terdapat 10 jenis baterai kendaraan listrik yang digunakan oleh sejumlah merek motor listrik, seperti Viar New Q1, Viar Q1, Gogoro, Volta, Honda, SWAP (Smooth), GESITS, Kymco, Oyija, hingga United. Sepuluh merek itu masih memiliki 3 varias tegangan, 2 varias plug, dan 2 variasi protokol.

Belakangan, PLN bersama dengan OEM dan kementerian teknis lainnya tengah memfinalkan integrated digital platform yang akan menyatukan aspek teknikal dan komersial masing-masing merek SPBKLU tersebut. 

Nantinya, semua platform digital akan terhubung ke integrated digital platform tersebut sehingga aplikasi manapun bisa digunakan bertransaksi pada SPBKLU yang sudah mengikuti standar. 

Di sisi lain, para investor akan mendapatkan akses ke strategic information system sehingga data transaksi dapat dimonitor secara real time dan pengembilan keputusan untuk ekspansi dapat dilakukan dengan baik. 

“Kami dengan beberapa OEM dan ESDM sedang merumuskan ini, diharapkan standardisasi ini, sistem EV roda dua ini bisa tumbuh lebih cepat,” kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper