Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed telah bergabung pada media sosial Instagram dan Threads pada Senin 2 Oktober 2023 waktu setempat untuk meningkatkan aksesibilitas, ketersediaan berita dan konten edukasi di sosial media.
Mengutip dari laman resmi The Fed, Kamis (5/10/2023), postingan pertama di Instagram menyertakan sambutan singkat dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Powell sendiri mengutarakan dalam videonya bahwa The Fed adalah bank sentral AS yang bekerja untuk mempromosikan ekonomi yang sehat dan sistem finansial yang sehat.
“Oktober adalah Bulan Pendidikan Ekonomi Nasional, dan sepanjang bulan ini dan seterusnya kami akan memposting di sini berisi informasi, link ke acara-acara dan sumber daya lainnya tentang bagaimana keputusan-keputusan The Fed mempengaruhi Anda, keluarga Anda, dan komunitas Anda,” jelas Powell, dikutip dari Instagram The Fed @federalreserveboard, Kamis (5/10).
Postingan untuk di Instagram sendiri umumnya akan berisi mengenai foto, video, tanya jawab, konten pendidikan ekonomi dan lainnya.
Baca Juga
Sedangkan, postingan di Threads sendiri meliputi siaran pers, pidato, kesaksian, laporan, dan semua konten lainnya yang diposting secara rutin di akun X (Twitter) Dewan.
Situs www.federalreserve.gov akan tetap menjadi saluran komunikasi utama, dimana pengumuman yang dipilih akan dibagikan di Instagram dan Threads. Namun pengumuman tersebut tetap pertama kali diposting lewat situs web.
Dengan diluncurkan di Instagram dan Threads, maka The Fed memiliki tujuh platform untuk berbagi informasi, yang meliputi Facebook, YouTube, Flickr dan LinkedIn.
Sebelumnya, para pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) menuliskan dalam Laporan Prospek Ekonomi Dunia terbaru yang dirilis di Washington pada Rabu (4/10/2023) bahwa perbaikan kerangka kebijakan moneter dan strategi komunikasi bank sentral dapat membantu mengembalikan inflasi ke sasaran lebih cepat dengan biaya produksi lebih rendah.
“Dengan kata lain, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan ekonomi AS mengalami 'soft landing',” tulis laporan IMF seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (5/10/2023).
Tak hanya itu, The Fed juga telah mengamati berulang kali bahwa jika para pejabat melakukan komunikasi yang rumit dengan istilah-istilah khusus, maka membuat pesan bank sentral sulit untuk dipahami oleh masyarakat.
Tak hanya The Fed, beberapa bank sentral juga telah mencoba untuk menjadi lebih mudah didekati dan memperluas jangkauan publik mereka.