Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta Menarik Stadion Manahan Solo yang Jadi Venue Final Piala Dunia U-17 2023

Berikut sejarah dan fakta menarik Stadion Manahan Solo yang dipilih sebagai venue final Piala Dunia U-17 2023.
Stadion Manahan Solo/Instagram @manahan.solo
Stadion Manahan Solo/Instagram @manahan.solo

Sempat rusak hingga viral di media sosial

Dari sejumlah kelebihannya, Stadion Manahan sempat viral karena kerusakannya.

Pada 2021 lalu, ruang ganti Stadion Manahan rusak setelah digunakan untuk laga PSCS Cilacap dengan AHHA PS Pati.

Foto yang memperlihatkan fasilitas ruang ganti Stadion Manahan yang rusak pun menjadi viral.

Kerusakan itu diunggah oleh akun Instagram @pasoepatinet, di mana sebuah penyangga kursi di ruang ganti miring dan tak bisa ditutup.

Kemudian pintu kamar mandi di ruang ganti tersebut nampak terbuka lebar. Bahkan engsel pintu kamar mandi bagian atas diduga copot, sehingga menyebabkan pintu miring dan tak bisa tertutup sempurna.

Kerusakan ini terjadi tak lama setelah Stadion Manahan selesai direnovasi oleh pemerintah.

Mendapat catatan FIFA

Sebelum Piala Dunia U-17 2023 digelar, FIFA sempat melakukan sidak untuk mengecek kesiapan setiap stadion.

Stadion Manahan Solo pun tak luput dari sejumlah PR yang harus segera ditangani. Beberapa di antaranya yakni tribune railing di depan ruang VIP, furnitur dan perabotan yang harus ditambah.

Selain itu, FIFA juga menyoroti soal jumlah sumur di Stadion Manahan Solo yang hanya memiliki satu unit.

Padahal untuk mengisi tandon air ukuran 1.200 kubik diperlukan lebih dari satu sumur agar bisa terisi lebih cepat.

Sejarah dibangunnya Stadion Manahan Solo

Mengutip dari laman resmi Pemkot Solo, Stadion Manahan diresmikan pada tanggal 21 Februari 1998 oleh Presiden Soeharto.

Catatan dan sejarah Stadion Manahan juga ada di buku Djokja Solo, Beeld van de Vostensteden, yang disusun oleh M.P van Bruggen dan R.S Wassing e.a, tahun 1998.

Dahulu, lokasi tersebut berupa taman yang diapit Mangkubumen – Beatrixlaan (sekarang Jl. Adi Sucipto dan Jl. Mentri Soepomo). Lokasi tersebut milik bangsawan Mangkunegaran yang memang gemar memanah.

Seiring berkembangnya zaman, tempat pacuan kuda yang awalnya berada di Balapan di pindah ke area Manahan. Alasannya, Balapan akan digunakan sebagai stasiun oleh pemerintah kolonial Belanda, sedangkan Mangkunegaran juga punya ambisi memiliki tempat untuk olahraga dan rekreasi yang bisa menyaingi Taman Sriwedari milik Keraton Kasunanan.

Thomas Karsten, ditunjuk sebagai arsitek pengerjaan kawasan Manahan. Pria yang terkenal merancang sejumlah lokasi terkenal di Jawa Tengah, seperti Kota Lama Semarang hingga Pasar Gede ini, langsung menyadari potensi dari kawasan Manahan.

Jadilah kawasan Manahan yang modern dan nyaman dikeliling deretan pepohonan. Fungsi deretan pepohonan tersebut sebagai paru-paru kota serta daerah resapan air. Kawasan Manahan kemudian diresmikan tahun 1922 sebagai lapangan pacuan kuda.

Fungsi Manahan kemudian kembali berubah setelah kemerdekaan RI dan sempat beberapa tahun terbengkalai. Hingga akhirnya yayasan Tien Soeharto mengubahnya menjadi stadion sepak bola seperti yang dikenal saat ini, pada 1989 dan baru diresmikan pada 21 Februari 1998.

Stadion Manahan kemudian menjadi rumah bagi sejumlah kesebelasan seperti Pelita Solo dan Persijatim Solo FC yang merupakan tim “perantauan”, serta Persis Solo sebagai klub asli Solo.

Stadion Manahan dua kali menjalani renovasi yaitu pada 2008 dan 2018. Stadion Manahan saat ini berkapasitas 20.000 penonton dengan single seat.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper