Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Siapkan Dana Pinjaman Rp28,7 Triliun untuk BUMN Pangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan dana pinjaman sebesar Rp28,7 triliun untuk BUMN Pangan, Perum Bulog dan ID Food.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan dana pinjaman sebesar Rp28,7 triliun untuk BUMN Pangan, Perum Bulog dan ID Food, pada 2024. 

Dana pinjaman tersebut dimanfaatkan untuk menyerap 12 komoditas cadangan pangan pemerintah (CPP) sepanjang 2024. Dua belas komoditas itu, antara lain beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi-kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan.

“Jadi Menteri Keuangan [Sri Mulyani Indrawati] sudah setuju, tinggal BUMN [Pangan] ini ketemu himbara atau asbanda,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada Bisnis, Jumat (5/1/2024).

Arief menjelaskan, dengan adanya dana pinjaman tersebut, BUMN Pangan akan mendapatkan bunga murah lantaran bunganya disubsidi oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Adapun, skema tingkat subsidi bunga pinjaman yang diberikan pemerintah jika tanpa penjaminan, yakni 3%-4,5%. Besaran tingkat bunga yang dibebankan kepada penyelenggara CPP adalah tingkat bunga pinjaman yang dikenakan penyalur dikurangi tingkat subsidi bunga.

Sementara itu, jika dengan penjaminan, maka besaran subsidi bunga, yakni 2%-3%. Besaran tingkat bunga yang dibebankan kepada penyelenggara CPP adalah tingkat bunga pinjaman setelah diberikan penjaminan pemerintah dikurangi tingkat subsidi. 

Arief menambahkan, dana pinjaman kepada BUMN Pangan merupakan strategi Kemenkeu dan Bapanas dalam menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi dalam arahannya meminta Bapanas menjadi offtaker atau standby buyer dari petani dan peternak.

Oleh karena itu, Arief berterima kasih kepada Kemenkeu lantaran telah memfasilitasi pendanaan untuk CPP.

“Kepala Badan Pangan Nasional berterima kasih kepada Menteri Keuangan [Sri Mulyani Indrawati] karena sudah memfasilitasi pendanaan untuk CPP yang akan dilakukan oleh BUMN Pangan dan juga Bulog,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper