Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menepis tudingan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor 03 Mahfud M.D soal kegagalan Food Estate.
Mentan Amran mengatakan, Food Estate bukan proyek instan yang dapat diketahui hasilnya secara cepat. Dia pun membeberkan sejumlah proyek Food Estate yang dianggap berhasil.
Amran menyebutkan Food Estate di Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi lahan hingga menghasilkan produktivitas padi sebanyak 5 ton per hektare. Begitupun dengan Food Estate Sumba Tengah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Keerom di Papua mampu menghasilkan panen jagung seluas 500 hektare.
Selain itu dia juga menyebut Food Estate di Humbang Hasundutan berhasil menggarap lahan pertanian seluas 418,29 hektare dan Food Estate Wonosobo berhasil menggarap lahan pertanian untuk komoditas hortikultura seluas 907 hektare.
"Food Estate tersebut sudah berhasil panen. Food Estate Gunung Mas juga sudah panen jagung seluas 10 hektar dan singkong seluas 3 hektar. Kita pantau terus lahan tersebut,” ungkap Amran dalam keterangan resmi, Senin (22/1/2024).
Amran bahkan mengklaim, sejumlah proyek Food Estate yang tengah dikerjakan di beberapa daerah juga berjalan dengan baik sesuai target.
Baca Juga
“Food Estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektar yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” tuturnya.
Adapun Amran mengatakan, sejak 2016 Indonesia telah berhenti mengimpor bawang merah. Sebaliknya sejak 2017 ekspor bawang merah dilakukan dengan tujuan ke pasar Thailand.
Lebih lanjut, Amran juga mengklaim Indonesia berhasil swasembada beras pada 2018-2020. Selain itu swasembada jagung, telur dan ayam pada 2018.
"Saya ingin mengingatkan bahwa pertanian itu bukan hanya untuk jadi bahan diskusi, namun pertanian itu harus dikerjakan. Turun ke lapangan, dan itu yang kami lakukan di Kementan,” ucapnya.
Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 02 Mahfud MD kompak menyinggung soal kegagalan proyek Food Estate dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Muhaimin dalam paparan visi misinya menyebut proyek Food Estate disebut menjadi bukti pemerintah mengabaikan petani.
"Petani penolong negeri tapi negara abai," ujar Cak Imin dalam debat cawapres, Minggu (21/2023).
Dia menilai upaya pengadaan pangan melalui proyek Food Estate selama 10 tahun terakhir telah mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat serta menghasilkan konflik agraria.
Senada, cawapres nomor urut 03 Mahfud MD juga menyoroti program Food Estate yang dianggap gagal mewujudkan kedaulatan pangan dan justru merusak lingkungan.
"Jangan seperti Food Estate yang gagal yang merusak lingkungan. Rugi dong kita," ucap Mahfud.