Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintah getol menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) ke masyarakat.
Jokowi mengungkapkan penyaluran bansos beras 10 kg dilakukan untuk mengatasi kelangkaan stok dan kenaikan harga beras.
Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa tidak hanya di Indonesia, tetapi saat ini harga beras di tingkat global juga mengalami kenaikan sehingga diperlukan strategi yang tepat salah satunya menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
Menurutnya, faktor perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu berdampak pada gagal panen. Sehingga produksi yang berkurang menyebabkan komoditas yang menjadi makanan pokok bagi mayoritas masyarakat di Indonesia mengalami kenaikan harga.
“Maka, pemerintah membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu dan bapak semuanya. Karena harganya naik tadi,” kata Jokowi saat melakukan Penyerahan Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu Kota Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).
Dia mengatakan bahwa pada 2024, masyarakat akan mendapatkan bansos beras 10 kg dari Januari—Juni. Adapun, pemerintah masih mengkaji apakah akan melanjutkan program tersebut pada semester II/2024.
Baca Juga
Namun, Jokowi memastikan bahwa bansos beras akan tetap berlanjut apabila APBN mencukupi.
“Nanti setelah juni kita liat APBN-nya mencukupi atau tidak, kalau mencukupi kami lanjutkan,” ujar Jokowi.
Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diakses pada Senin (19/2/2024), harga beras premium pada hari ini terpantau naik 0,94% atau Rp150 dari harga kemarin ke level Rp16.170 per kilogram (kg).
Sementara itu, harga beras medium hari ini naik Rp40 atau 0,29% menjadi Rp14.030 per kilogram. Harga beras saat ini masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah lewat Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Sebelumnya, Jokowi memastikan ketersediaan beras melimpah usai mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Jokowi mengecek pasokan beras bersama dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, dan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Harton.
“Saya datang di Pasar Induk beras Cipinang ini untuk memastikan bahwa stoknya ada. Karena dari sini di distribusikan ke ritel ke supermarket ke daerah dari pasar induk cipinang. Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah,” ujarnya kepada wartawan.
Jokowi menilai kelangkaan dan kenaikan beras terjadi lantaran suplai yang tak bertambah karena belum masuknya tambahan stok melalui panen raya.