Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp96,39 triliun pada Januari 2024.
Berdasarkan Buku APBN Kita Edisi Februari 2024, disampaikan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat terutama digunakan untuk kewajiban pemerintah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta pembayaran pensiun.
“Selain itu, realisasi belanja pemerintah pusat tersebut juga dipengaruhi oleh penyaluran bantuan sosial dan dukungan pelaksanaan Pemilu 2024, serta pemenuhan kewajiban pemerintah dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat seperti subsidi dan kompensasi,” seperti dikutip dari Buku APBN, Selasa (27/2/2024).
Jika dirincikan, realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp44,76 triliun yang utamanya dimanfaatkan untuk percepatan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), penyaluran program bantuan kartu sembako, penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengadaan peralatan/mesin, hingga kegiatan pelaksanaan Pemilu 2024.
Dari belanja K/L tersebut, belanja pada pos bantuan sosial (bansos) tercatat meningkat paling tinggi, hingga 220,8% secara tahunan dengan realisasi sebesar Rp12,45 triliun.
Realisasi belanja pegawai dan belanja barang masing-masing tercatat sebesar Rp12,25 triliun dan Rp12,94 triliun, tumbuh 25,81% dan 28,6% secara tahunan.
Baca Juga
Lebih lanjut belanja modal terealisasi sebesar Rp4,12 triliun, meningkat 56,49% secara tahunan, yang dipengaruhi oleh belanja modal jalan, irigasi, serta peralatan dan mesin.
Sementara itu, belanja banjos pada Januari 2024 terutama dipengaruhi oleh penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I dan penyaluran bantuan kartu sembako Januari.
Realisasi belanja ini antara lain dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan PKH bagi 9,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), penyaluran bantuan program kartu sembako untuk 18,5 juta KPM.
Belanja ini juga direalisasikan untuk penyaluran bantuan iuran bagi 96,7 juta peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 4.000 siswa dan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 4.000 mahasiswa.