Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emirates Mau Tambah Penerbangan ke RI, Sandi Usulkan ke Bandara YIA

Menparekraf Sandiaga Uno menawarkan Bandara YIA sebagai destinasi Emirates Airline yang ingin tambah penerbangan ke RI.
Dubai Emirates/Istimewa
Dubai Emirates/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emirates Airline, maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab, berencana menambah jumlah penerbangan ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) pada awal Mei 2024.

“Yang paling menarik adalah harapan dari Emirates untuk menambah jumlah penerbangan ke Bali dan destinasi super prioritas,” kata Sandi dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (13/5/2024).

Bukan tanpa sebab. Sandi menyebut, armada Emirates A380 dengan tujuan Bali ternyata sangat diminati oleh para wisatawan mancanegara (wisman).

Selain Bali, pihak Emirates juga menawarkan untuk menambah jumlah penerbangan ke Jakarta dan Surabaya.

Namun, lantaran landasan pacu (runway) Bandara Internasional Juanda Surabaya tengah dalam proses perbaikan, Sandi menawarkan Emirates untuk membuka penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA).

Pasalnya, infrastruktur Bandara YIA sudah cukup siap untuk melayani penerbangan internasional. Selain itu, pemerintah juga semakin gencar mempromosikan destinasi Candi Borobudur untuk menarik minat wisman berkunjung ke Indonesia, khususnya ekspatriat India yang berada di Timur Tengah.

“Mereka sangat menggemari kunjungan ke Candi Borobudur, Prambanan, dan beberapa situs yang ada dan destinasi yang kita sudah kembangkan di sekitar destinasi super prioritas Borobudur,” ungkapnya.

Sandi menjelaskan, pihak Emirates telah menyatakan siap untuk melayani penerbangan ke Jakarta dan Bali menggunakan armada Emirates A380.

Sejauh ini, Sandi menyebut bahwa penambahan jumlah penerbangan ke Bali saat ini tengah diproses, utamanya untuk penerbangan di pagi hari.

Kendati begitu, Sandi menyebut bahwa A380 belum dapat mendarat di Bandara YIA lantaran diperlukan perhitungan yang sangat matang baik, misalnya dari segi permintaan.

“Enggak, A380 kelihatannya belajar dari kesuksesan di Bali, harus dilakukan perhitungan yang sangat matang dari segi permintaan, analisa juga season atau musim-musimnya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper