Bisnis.com, DENPASAR – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan pihaknya masih mengejar pemenuhan target pendaftaran 120 juta bidang tanah hingga akhir 2024. Dia mengungkap bahwa faktor keuangan menjadi tantangan untuk memenuhi target tersebut.
Target itu berkaitan dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2017 lalu. Pemerintah menargetkan 120 juta bidang tanah bisa terdaftar pada akhir 2024.
Sampai dengan saat ini, terang Agus, sebanyak 112 juta bidang tanah sudah terdaftar oleh Kementerian ATR/BPN. Namun, pihaknya masih menghadapi tantangan untuk memenuhi sisa 8 juta bidang tanah yang masih harus terdaftar sebelum akhir 2024.
AHY mengaku bahwa tantangan yang dihadapi salah satunya terkait dengan keuangan. Oleh karena itu, dia pun turut meminta tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani.
"Memang ada satu tantangan pada saya juga bisik-bisik kepada Pak Menpan RB [Azwar Anas], selalu tantangannya adalah kemampuan keuangan. Nah, kita sudah bermohon dan secara resmi saya sudah menyampaikan ke Kementerian Keuangan, kami membutuhkan dukungan tambahan anggaran, untuk bisa mencapai target 120 juta bidang tanah tadi," kata AHY kepada wartawan di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (21/5/2024).
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, AHY telah menyampaikan permohonan tambahan anggaran ke Bendahara Negara sebesar Rp675,87 miliar pada 2024. Salah satu alokasi untuk tambahan anggaran itu untuk program PTSL sebesar Rp350 miliar, yang bakal mencakup volume lahan seluas 717,02 hektare.
Baca Juga
Di sisi lain, AHY juga mengungkap bahwa percepatan program PTSL juga didanai dari skema pinjaman yang diajukan ke Bank Dunia (World Bank). Dia mengungkap bahwa pembiayaan dari Bank Dunia itu sudah berlangsung selama lima tahun terakhir.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan, bahwa kehadirannya di World Bank Land Conference 2024 di Washington DC pekan lalu juga membicarakan soal program PTSL.
"Itu kemarin mengapa di Washington DC saya juga menyampaikan lima tahun terakhir ini sebetulnya kita mendapatkan skema pinjaman untuk bisa membantu mempercepat program PTSL, dan itulah mengapa apresiasi Bank Dunia menyampaikan project itu bukan hanya sukses tepat waktu, tetapi juga melampaui dari target yang direncanakan di awal," ujarnya.
Mantan perwira TNI berpangkat mayor itu menyatakan optimistis bahwa percepatan PTSL akan dilakukan oleh siapapun yang akan memimpin Kementerian ATR/BPN ke depannya usai transisi pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Oktober 2024 mendatang.
Dia mengklaim bahwa kendati masih ada 8 juta bidang tanah yang belum terdaftar. Namun, progres setiap daerah disebut sudah mencapai 70% hingga 90%.
AHY mencatat, program PTSL dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sejak 2017 telah meningkatkan jumlah bidang tanah terdaftar dan tersertifikat di Indonesia sekitar 250%. Dari 46 juta bidang tanah terdaftar di 2017, meningkat ke 112 juta pada tahun ini.