Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Hotel dan Mal Moncer, Pendapatan Agung Podomoro Naik 2,5%

PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mencatat kenaikan pendapatan berulang sebesar 2,5% pada kuartal I/2024.
Ilustrasi properti./ Dok. Freepik
Ilustrasi properti./ Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mencatat kenaikan pendapatan berulang (reccuring income) sebesar 2,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp346,2 miliar pada kuartal I/2024, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp337,8 miliar.

Peningkatan pendapatan berulang APLN disebut seiring dengan kinerja sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan yang semakin solid dan kuatnya fundamental ekonomi nasional.

Corporate Secretary APLN, Justini Omas mengatakan pendapatan berulang APLN menyumbang sekitar 48,6% dari total penjualan dan pendapatan Perusahaan sepanjang kuartal I/2024.

"Di tengah situasi nasional dan global yang sangat dinamis, kenaikan pendapatan berulang menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan segmen bisnis yang menghasilkan pendapatan secara terus-menerus bagi Perusahaan," kata Justini dalam siaran pers, dikutip Sabtu (1/6/2024).

Menurut dia, peningkatan tersebut juga menjadi capaian dari strategi APLN dalam menjaga dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis perhotelan, sewa properti dan pusat perbelanjaan sehingga konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan.

Namun, perusahaan tersebut membukukan nilai penjualan dan pendapatan sebesar Rp712,8 miliar pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dibandingkan Rp1,1 triliun pada kuartal I-2023.

Justini menegaskan pihaknya terus berupaya memperkuat fundamental bisnis melalui berbagai strategi yang solid dan terukur baik dari sisi penjualan dan pendapatan maupun manajemen biaya.

Dari sisi penjualan dan pendapatan, APLN mengoptimalkan proyek properti di berbagai wilayah dengan kolaborasi strategis seperti perbankan untuk mendorong daya beli masyarakat di tengah tren tingginya suku bunga pembiayaan.

Justini menambahkan dari sisi strategi manajemen biaya, APLN berupaya melakukan berbagai langkah efisiensi dalam operasional bisnis, termasuk menurunkan beban bunga dan biaya keuangan.

Pada kuartal I/2024, beban bunga dan biaya keuangan Perusahaan tercatat Rp110,2 miliar, berkurang 30,1%  dari Rp157,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu seiring penurunan jumlah utang Perusahaan.

"Pengurangan beban bunga dan biaya keuangan akan menjadi salah satu pilihan strategi efisiensi Perusahaan ke depan," imbuhnya.

Seiring dengan upaya tersebut, APLN mencari sumber pembiayaan yang lebih murah dan memperoleh tambahan pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai Rp1 triliun.

Pinjaman yang ditarik pada 27 Mei 2024 tersebut digunakan untuk melunasi Senior Notes milik APL Realty Holdings Pte. Ltd., anak usaha APLN di Singapura.

Pinjaman tersebut merupakan tambahan plafon dari fasilitas kredit yang sebelumnya telah diperoleh Perusahaan sejak 7 Juli 2023 dengan total outstanding senilai Rp1,95 triliun.

"Dengan perolehan transaksi pinjaman ini Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dollar Amerika Serikat ke dalam Rupiah. Penghasilan Perusahaan saat ini dalam bentuk Rupiah, sehingga di masa depan pertumbuhan APLN diharapkan akan lebih positif,” punngkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper