Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Kawasan Industri Sekitar Jabodetabek Naik, Harga Jual Lahan Meroket

Harga lahan industri di beberapa kawasan yang mulai mengalami peningkatan 3-5%, khususnya di wilayah Karawang.
Ilustrasi Kawasan Industri
Ilustrasi Kawasan Industri

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketersediaan lahan di kawasan industri sekitar Jabodetabek, termasuk Karawang hingga Subang mulai susut seiring dengan keterbatasan lahan dan permintaan lahan dari tenant yang cenderung meningkat di kawasan tersebut. 

Berdasarkan laporan Colliers, tidak ada penambahan pasokan lahan baru pada kuartal I/2024. Sementara itu ketersediaan area lahan sepanjang tahun ini tercatat seluas 100 hektare. 

Head of Research Colliers, Ferry Salanto mengatakan total transaksi lahan industri awal 2023 hanya mencapai 44,18 hektare atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 36,9 hektare.

"Colliers memproyeksikan bahwa penjualan tahun ini setidaknya akan sebanding dengan pencapaian tahun lalu, terutama didorong oleh sektor industri teknologi tinggi yang sedang berkembang," kata Ferry dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (22/6/2024). 

Ferry menyoroti harga lahan industri di beberapa kawasan yang mulai mengalami peningkatan 3-5%, khususnya di wilayah Karawang yang aktif bertransaksi awal tahun ini. Meskipun, sebagian kawasan masih memiliki mempertahankan harga. 

Lahan industri di Karawang mulai menjadi primadona didorong pertumbuhan industri yang pesat. Minat investor untuk mengakuisisi lahan baru di Karawang pun bangkit dengan harga yang ditawarkan berkisar antara Rp3 hingga 3,4 juta per meter persegi.  

"Tentu saja, harga-harga ini mencerminkan kesiapan lahan yang dapat digunakan untuk industri didukung oleh konektivitas logistik dan utilitas di wilayah tersebut," ujarnya. 

Di samping itu, Ferry juga melihat pertumbuhan industri modern saat ini cenderung memerlukan lahan yang lebih luas untuk menampung peralatan produksi dan fasilitas yang canggih. 

Untuk mengantisipasi perkembangan sektor teknologi saat ini, menurut Ferry, kawasan industri harus dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas tinggi, termasuk aksesibilitas yang baik ke jaringan transportasi, konektivitas internet yang cepat, pasokan listrik yang stabil, serta infrastruktur lain yang mendukung kegiatan industri berbasis teknologi tinggi.

Sebab, dari semua sektor yang aktif dalam mengakuisisi lahan pada kuartal ini, terlihat bahwa sektor data centre mendominasi dengan kontribusi 22%, diikuti oleh industri otomotif. 

"Ke depannya, ekspansi perusahaan data centre di dalam Kawasan industri kemungkinan akan seimbang dengan perluasan sektor otomotif, terutama kendaraan listrik," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper