Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joint Venture Garuda (GIAA) & Singapore Airlines, MTI Soroti Dampaknya

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) angkat bicara terkait rencana joint venture PT Garuda Indonesia (GIAA) dan Singapore Airlines di sektor komersial.
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) angkat bicara terkait rencana peningkatan kerja sama joint venture antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Singapore Airlines di sektor komersial.

Ketua Forum Transportasi Penerbangan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aris Wibowo menuturkan, kerja sama joint venture seperti yang dilakukan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines merupakan hal yang wajar dilakukan.

Dia mengatakan, salah satu tujuan kerja sama joint venture umumnya adalah untuk memperluas jaringan penerbangan antara pihak-pihak yang berkolaborasi.

Aris menyebut, hal tersebut dapat berdampak positif pada jaringan penerbangan Garuda Indonesia, terutama untuk rute-rute internasional. Hal tersebut mengingat posisi Singapore Airlines yang melayani cukup banyak rute internasional ke berbagai kawasan di Asia, Eropa, dan lainnya.

"Kita juga tidak bisa menafikkan bahwa Indonesia juga masih memiliki keterbatasan dari jumlah flight yang ada [ke rute internasional]. Jadi, jika ada opsi untuk itu [joint venture], kenapa tidak dilakukan," kata Aris saat dihubungi, Senin (8/7/2024).

Selain itu, dengan kolaborasi ini Garuda Indonesia juga berpeluang mendapatkan sejumlah pangsa pasar dari rute yang dilayani Singapore Airlines. Hal ini terutama untuk rute-rute internasional yang belum terlayani dengan optimal oleh maskapai asal Indonesia lain.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan agar kerja sama ini tidak menggerus pangsa pasar Garuda Indonesia pada segmen penerbangan domestik. Aris menuturkan, penerbangan rute domestik harus terus dilayani oleh maskapai dalam negeri.

"Kemudian, revenue yang didapat dari Garuda Indonesia juga harus meningkat dengan adanya kerja sama ini. Jangan sampai setelah JV malah turun," kata Aris.

Sebelumnya, rencana joint venture ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Kompetisi dan Konsumen Singapura atau Competition and Consumer Commission of Singapore (CCCS).

Dalam keterangan resmi Singapore Airlines pada laman resmi perusahaan, Senin (8/7/2024), dengan persetujuan ini, kedua maskapai dapat memperdalam kemitraan strategis mereka dalam kegiatan komersial yang lebih luas yang akan memberikan manfaat lebih besar bagi kedua maskapai penerbangan, serta Indonesia dan Singapura.

Kerja sama tersebut dapat berupa bagi hasil (revenue sharing) pada rute-rute bersama antara kedua negara, mengkoordinasikan jadwal penerbangan untuk menawarkan lebih banyak pilihan dan konektivitas tanpa batas antara Singapura dan Indonesia dan sekitarnya kepada wisatawan, dan menjajaki inisiatif penjualan dan pemasaran bersama yang memberikan nilai lebih besar bagi pelanggan kedua maskapai penerbangan.

Adapun, Garuda Indonesia dan Singapore Airlines telah menandatangani perjanjian untuk memperdalam kemitraan mereka pada Mei 2023. Sejak saat itu, kedua perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk memberikan opsi kepada anggota GarudaMiles dan KrisFlyer untuk mendapatkan dan menukarkan miles pada rute codeshare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper