Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Kerja Sama Dagang UEA-RI 10 Tahun Terakhir Meroket 52%

Menlu Retno Marsudi menjelaskan terjadi perkembangan hubungan yang signifikan antara Uni Emirat Arab
Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) / Setpres
Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) / Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan perkembangan hubungan yang signifikan antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Indonesia dalam 10 tahun terakhir. 

Retno menekankan bahwa UEA adalah salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah, sebab dalam 10 tahun terakhir ini hubungan kedua negara berkembang dengan cepat.

Dari sisi perdagangan misalnya, kata Retno terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Angka perdagangan pada 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52% dan pada 2023 mencapai US$3,282 milliar.

“Selain mengalami peningkatan angka perdagangan bilateral, posisi Indonesia juga bergerak dari defisit menjadi surplus. Pada 2023, Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$0,29 milliar,” ujarnya melalui keterangan pers dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (17/7/2024).

Di sisi lain, Retno menjabarkan bahwa dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) terdapat empat poin yang dibahas.

Pertama, Indonesia dan UEA telah memiliki kerjasama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang sudah mulai berlaku September 2023.

Adapun, UEA merupakan negara pertama di Timur Tengah dimana Indonesia memiliki CEPA. Dan guna mendukung kegiatan ekonomi, termasuk perdagangan, telah ditandatangani pula kerjasama sama antara Bank Indonesia dan Bank Sentral PEA terkait sistem pembayaran.

Di dalam pertemuan, kata Retno, Jokowi juga menyambut baik kerja sama di bidang industri strategis antara lain kerja sama pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk Angkatan Laut PEA yang dilakukan PT PAL dengan Tawazun.

Isu kedua yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral Pleno terkait kerjasama investasi. Investasi PEA ke Indonesia makin kuat, dan salah satunya yang jadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilirisasi industri.

Isu ketiga yang disampaikan dalam pertemuan plenary adalah terkait kerjasama iklim dan energi bersih. Khususmua dukungan investasi UAE antara lain pengembangan PLTS terapung di Cirata yang akan dikembangkan hingga 500 MW.

Retno mengatakan bahwa Kepala Negara juga menyambut baik groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan Kerja sama PLTN antara BRIN Indonesia dan ENEC (Emirates Nuclear Energy Corporation).

Isu keempat terkait kerjasama sosial budaya, Presiden menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada NU dan Muhamadiyah untuk mendukung toleransi dan moderasi Islam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper