Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenko Perekonomian Buka-bukaan Syarat agar Pertumbuhan Ekonomi Capai Target di 2025

Pemerintah optimistis suku bunga, penguatan rupiah, serta ketahanan eksternal menjadi fondasi kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2025.
Suasana gedung bertingkat dan perkantoran di Jakarta, Minggu (30/6/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Suasana gedung bertingkat dan perkantoran di Jakarta, Minggu (30/6/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha

isnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis kebijakan suku bunga, penguatan rupiah, serta ketahanan eksternal dapat menjadi fondasi kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa melampaui level 5% dengan berbagai kebijakan. 

“Kualitas pertumbuhan juga bisa kita jaga dengan baik dari sisi inflasi misalnya sampai dengan Agustus masih berada di level 2,1% ini masih berada di target pemerintah,” ujarnya dalam UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9/2024). 

Pihaknya juga masih mengharapkan volatile food sesuai dengan arah kesepakatan yaitu maksimal sekitar 5%.

Kemudian dari sisi indikator kesejahteraan, angka kemiskinan dapat turun dari 11% menjadi 9,03% tak hanya itu angka pengangguran terbuka di 4,82% juga cenderung terus mengalami penurunan

Selain itu, Ferry menyebutkan bahwa kebijakan The Fed dan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga membuat indeks harga saham hingga adanya penguatan rupiah menjadi modal kuat untuk bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6-8% .

Tak hanya itu, kata Ferry, kini pemerintah terus mengoptimalkan sumber daya manusia lewat bonus demografi, di mana hingga 2041 angkanya mencapai 70% dari jumlah 229 juta orang.

“Jadi sangat-sangat signifikan dan ini juga dilengkapi dengan sumber daya alam yang sangat besar misalnya ada cadangan nikel ini sekitar 20% dari total dunia maupun juga potensi terbarukan jadi ini dari sisi stakeholdernya UOB ini sangat relevan,” kata Ferry.

Selain itu, potensi kelas menengah Indonesia yang hampir mencapai 64% jadi total lebih dari separuh dari masyarakat, ini memiliki keterkaitan erat dengan konsumsi masyarakat, lantaran meng-cover hampir sekitar 80% dari total konsumsi masyarakat, 

Dengan demikian, di dalam jangka pendek maupun di dalam jangka menengah panjang, pemerintah akan terus menumbuhkan dan mengembangkan kelas menengah ini satu hal yang menjadi prioritas, mulai dari akses pendampingan, perbaikan akses modal hingga pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kelompok wirausaha dan program jaminan kehilangan pekerjaan bagi pekerja formal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper