Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Hadiri 'Hajatan' Komunitas Logam Dunia LME Week 2024, Bahas Apa?

Holding BUMN tambang MIND ID menghadiri agenda pertemuan tahunan komunitas logam dunia, LME Week 2024 yang digelar di London, Inggris.
Tampilan layar agenda pertemuan komunitas logam dunia, LME Week 2024 yang digelar di London, Inggris pada 30 September-4 Oktober 2024/Bisnis-Maria Yuliana Benyamin
Tampilan layar agenda pertemuan komunitas logam dunia, LME Week 2024 yang digelar di London, Inggris pada 30 September-4 Oktober 2024/Bisnis-Maria Yuliana Benyamin

Bisnis.com, LONDON - Holding BUMN tambang MIND ID menghadiri agenda pertemuan tahunan komunitas logam dunia, LME Week 2024 yang digelar di London, Inggris pada 30 September-4 Oktober 2024.

LME Week yang diselenggarakan oleh London Metal Exchange tersebut mengumpulkan produsen, konsumen, hingga trader logam global untuk mendiskusikan tren pasar logam saat ini, serta proyeksinya pada tahun depan.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, kehadiran MIND ID dalam pertemuan komunitas logam dunia ini sangat penting untuk dapat memetakan tren pasar logam dan menentukan strategi perseroan ke depan.

"Jadi kita serap dinamika baik itu view point tentang harga komoditas, tentang prakiraan demand dan supply dari para pemain dan konsumen yang ada dari event ini," ujar Hendi saat ditemui di sela agenda LME Week 2024, London, Senin (30/9/2024) waktu setempat.

Dengan ini, lanjut Hendi, MIND ID Group diharapkan dapat menentukan visi dan target ke depan secara lebih tepat dan akurat.

Adapun, MIND ID turut memboyong anak usahanya, mulai dari PT Freeport Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Inalum, hingga PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Hendi menuturkan, Indonesia memiliki keunggulan dengan sumber daya komoditas tembaga, bauksit, hingga timah yang sangat besar. Sangat penting bagi MIND ID untuk dapat mengoptimasi kekayaan sumber daya alam tersebut sehingga Indonesia memiliki peranan yang strategis dalam rantai pasok logam dan mineral dunia.

"Jadi, bagaimana kita bisa melakukan perencanaan mengenai alokasi produksi, terus kita juga berinteraksi dengan klien di sini, para end-user, dan bagaimana kita berinteraksi dengan pasar, para trader, ini sangat menentukan pola operasi kita ke depan," kata Hendi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper