Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Belum Groundbreaking Proyek di IKN, Ternyata Ini Alasannya

Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata angkat bicara terkait alasan pihaknya belum melaksanakan groundbreaking proyek di IKN.
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA - Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata menyebut pihaknya tengah memfinalisasi lokasi proyek 10 rumah susun (rusun) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Budiarsa mengatakan, lokasi dan masterplan untuk proyek rusun tersebut masih belum final. Sehingga proses pembangunan belum dapat dilaksanakan pada tahun ini.

“Masih dalam pembicaraan untuk finalisasi, masih belum final mengenai lokasi dan masterplan,” kata Budiarsa pasca menghadiri Bisnis Indonesia Top BUMN Forum 2024 di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Budi menuturkan, pihaknya mengharapkan segera ada kesepakatan yang terjalin dengan pemerintah terkait lokasi pembangunan rusun agar bisa dimulai proses konstruksi.

Dirinya pun menyebut proyek ini diharapkan bakal mulai berjalan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto atau pada tahun depan.

“Tentu ya segera ada kesepakatan tertentu untuk bisa kita mulai. Mungkin di tahun depan (bakal jalan),” ujarnya.

Budiarsa menyatakan bahwa proyek PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) berada di ring 2 atau di luar Kawasan Inti Pusar Pemerintah (KIPP) IKN yang pengembangannya saat ini tengah dilakukan. Oleh karena itu, pembangunan proyek rusun masih menunggu rampungnya pembangunan infrastruktur dasar di KIPP.

Diberitakan sebelumnya, Ciputra telah merampungkan studi kelayakan atau feasibility study (FS) proyek 10 rumah susun (rusun) IKN. Saat ini, dokumen kelayakan sedang dikaji Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). 

Apabila, studi kelayakan proyek rusun tersebut disetujui OIKN, maka selanjutnya CTRA bisa ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek.

Rencanannya, CTRA bakal membangun 10 tower rusun di IKN lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun.

Sebelumnya, Ciputra merencanakan pengembangan awal kawasan terpadu di IKN mulanya akan dilakukan di atas lahan seluas 300 hektare (Ha). Namun, pada tahap awal pihaknya menetapkan akan fokus menggarap 150 hektare. 

Rencananya, konstruksi proyek tersebut bakal dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar dalam waktu pengembangan 1-2 tahun. 

Sementara itu, pembangunan hotel, residensial dan fasilitas lainnya diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu tiga tahun setelah pengembangan infrastruktur dasar lengkap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper