Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Jajakan 3 Pelabuhan ke Asing dan Swasta

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melelang tiga pelabuhan Indonesia kepada asing dan swasta.
Aktifitas bongkar muat KM Selat Mas di Makassar New Port, Sulawesi Selatan (11/9/2022). Bisnis - Adam
Aktifitas bongkar muat KM Selat Mas di Makassar New Port, Sulawesi Selatan (11/9/2022). Bisnis - Adam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melelang tiga pelabuhan Indonesia kepada asing dan swasta yaitu Pelabuhan Tanjung Carat, New Port Makassar, dan New Port Ambon. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto mengatakan, pemerintah telah menawarkan setidaknya tiga pelabuhan tersebut kepada investor asing. Dia mengeklaim pelabuhan-pelabuhan tersebut menarik minat asing.

“Sudah ada tiga pelabuhan [yang menarik minat para investor],” kata Hartanto dalam coffee morning Ditlala dan Forwahub, Selasa (8/10/2024). 

Menurut Hartanto, pihaknya telah membuka peluang investasi asing maupun swasta di Pelabuhan Tanjung Carat Palembang, Sumatra Selatan. Namun, pembangunan pelabuhan masih dalam proses pembebasan lahan dan dokumen-dokumen terkait. Selain asing, perusahaan BUMN Pertamina juga berminat terhadap Pelabuhan Tanjung Carat. 

Pelabuhan selanjutnya adalah New Port Makassar. Hartanto mengatakan, telah bertemu dengan Kedutaan Besar Belanda. Hartanto mengeklaim telah bertemu salah satu pengusaha besar Belanda untuk ikut masuk ke rencana pembangunan New Port Makassar. 

“Ada lagi New Port Ambon terus kita coba untuk ditawarkan ke investor-investor asing maupun dalam negeri,” kata Hartanto. 

Sementara itu, untuk pelabuhan yang sudah dikelola asing yaitu Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Gresik. Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang akan dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.  Pembangunan Pelabuhan Patimban ini dilaksanakan melalui pendanaan dari Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang.

Bisnis mencatat operator pelabuhan terkemuka Uni Emirat Arab, DP World bermitra dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion milik taipan Alim Markus untuk membangun terminal peti kemas berkapasitas 3 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) per tahun dengan investasi US$1,2 miliar atau setara Rp17,2 triliun (kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat). 

Perjanjian itu juga menyertakan grup investasi global Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) Kanada. Ketiganya akan mendirikan perusahaan patungan (joint venture) untuk mengelola terminal kontainer internasional serta kawasan industri dan logistik terintegrasi seluas 110 hektare di Gresik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper