Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Tanggapi Rumor Temu Caplok Bukalapak (BUKA)

Kemendag buka suara mengenai rumor bahwa platform dagang online atau e-commerce asal China, Temu, akan mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA)
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara mengenai rumor bahwa platform dagang online atau e-commerce asal China, Temu, akan mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Namun, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang menyampaikan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi mengenai hal tersebut.

“Belum ada yang informasi ke kita. Cuma dari media-media aja kita dengar,” ungkap Moga di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, Rabu (9/10/2024).

Adapun pemerintah telah mengatur persyaratan untuk menjadi Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). Persyaratan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.

Menurut Moga, selama platform e-commerce asing memiliki persyaratan sesuai dengan Permendag No.31/2023, pihaknya akan menerbitkan izin.

“Selama mereka memilih persyaratan sesuai dengan Permendag No.31/2023 terkait dengan perizinan perusahaan, pembinaan, dan pengawasan PPMSE, ya kita terbitkan [izinnya],” kata Moga saat ditemui di Kantor Kemendag, Senin (7/10/2024).

Di tengah era digitalisasi, Moga menyebut bahwa kehadiran berbagai platform online tidak dapat dihindari. Kendati begitu, perdagangan melalui sistem elektronik perlu dikelola dengan baik agar industri dalam negeri tetap dapat bersaing. 

Dalam catatan Bisnis, Analis Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli dalam risetnya menjelaskan BUKA menjadi target akuisisi yang ideal bagi Temu. Pasalnya, kehadiran BUKA yang kuat di wilayah Tier 2, kesesuaian dengan jajaran produk Temu, dan potensi untuk menghidupkan kembali segmen lokapasarnya.

“Kenaikan harga saham BUKA baru-baru ini mencerminkan sentimen positif pasar terkait potensi akuisisi,” tulis Christopher.

Pihaknya meyakini, BUKA kemungkinan akan menuntut harga lebih dari nilai kasnya jika kesepakatan untuk seluruh entitas BUKA terjadi. Mirae Asset Sekuritas juga meyakini bahwa Temu kemungkinan hanya tertarik pada segmen marketplace BUKA, karena aset lainnya dianggap tidak relevan.

“Karena akuisisi potensial ini masih bersifat spekulatif, realisasinya diperlukan untuk menilai nilai sebenarnya,” ujarnya.

Jika berhasil, Christopher menilai hal ini dapat menghidupkan kembali Bukalapak, menawarkan stabilitas yang sangat dibutuhkan dan sentimen positif setelah perubahan manajemen serta hasil kuartal kuartal II/2024 yang mengecewakan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper