Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEI ke-39: Kemendag Sosialisasikan Pemanfaatan Perjanjian Dagang Barang (ATIGA)

ATIGA merupakan persetujuan mengenai pembentukan kawasan perdagangan bebas untuk perdagangan barang antara negara anggota Asean.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Trade Expo Indonesia ke-39 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Trade Expo Indonesia ke-39 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar sosialisasi pemanfaatan perjanjian perdagangan barang Asia Tenggara atau Asean Trade in Goods (ATIGA) pada hari kedua gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, Kamis (10/10/2024).

Direktur Perundingan Organisasi Perdagangan Dunia Kemendag Wijayanto menyampaikan, sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan perjanjian ATIGA dan platform yang dapat dimanfaatkan para eksportir Indonesia dari perjanjian tersebut.

“Kami harap, sosialisasi ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha Indonesia, khususnya dalam mendapatkan pemahaman dan memaksimalkan ekspor Indonesia ke kawasan Asean,” kata Wijayanto dalam keterangannya pada agenda TEI ke-39, Kamis (10/10/2024).

Sebagai informasi, ATIGA merupakan persetujuan mengenai pembentukan kawasan perdagangan bebas untuk perdagangan barang antara negara anggota Asean. Perjanjian ini ditandatangani pada 26 Februari 2009 dan diimplementasikan pada 17 Mei 2010.

Dia menuturkan, platform yang dapat dimanfaatkan para eksportir yakni Platform Asean Tariff Finder (ATF) serta Asean Solutions For Investments, Services, And Trade (ASSIST). 

Platform ATF memberikan informasi komitmen tarif pada perjanjian perdagangan yang dimiliki negara Asean serta peraturan terkait lainnya. Sementara platform ASSIST merupakan mekanisme komunikasi antara pelaku usaha dengan pemerintah negara Asean dalam penyelesaian hambatan perdagangan.

Wijayanto menuturkan, total ekspor sektor nonmigas Indonesia ke Asean mencapai US$44,6 miliar pada 2023. Nominal tersebut bahkan terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir, yang sebesar 9,64% pada periode 2018-2023.

Menurutnya, beberapa sektor unggulan Indonesia yang dapat dimaksimalkan di pasar Asean antara lain, otomotif, mesin, elektronik, besi dan baja, produk kimia, dan makanan olahan.

“Nilai ekspor yang tinggi ini menunjukkan bahwa Asean menjadi kawasan yang penting bagi Indonesia,” pungkasnya. 

Adapun gelaran TEI ke-39 berlangsung pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Kemendag mencatat sebanyak 1.460 peserta pameran yang mendaftar untuk ikut serta pada TEI ke-39. 

Jumlah ini melonjak 18,3% dibanding peserta tahun sebelumnya, yaitu 1.234 peserta dan telah melampaui target Kemendag sebesar 1.000 peserta.

Dari jumlah tersebut, peserta terbanyak menempati Zona Food, Beverage & Agriculture Product yang berada di Hall 2, 3, dan 3A dengan total mencapai 686 peserta. 

Jumlah peserta terbanyak berikutnya menempati Zona Services, Home Living & Fashion di Hall 7, 8, dan 9 dengan total mencapai 556 peserta. Terakhir, yaitu Zona Manufacture Products di Hall 5 dan 6 dengan total 218 peserta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper