Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spanyol Geram Gegara RI Larang Ekspor Konsentrat Tembaga

Holding BUMN tambang MIND ID mengungkapkan importir konsentrat tembaga Spanyol geram lantaran Indonesia melarang ekspor mineral tersebut.
Kawasan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur/Dok: Tim PTFI.
Kawasan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur/Dok: Tim PTFI.

Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN tambang PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) mengungkapkan importir konsentrat tembaga Spanyol geram lantaran Indonesia melarang ekspor mineral tersebut.

Kebijakan pelarangan ekspor konsentrat tembaga rencananya bakal berlaku mulai 31 Desember 2024. Pemerintah bakal menutup keran ekspor mineral tersebut demi bisa diolah di dalam negeri.

Pelarangan itu seiring dengan rampungnya dua smelter katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur dan milik T PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, Indonesia selama ini mengekspor konsentrat tembaga ke Jepang dan Spanyol. Imbas rencana pelarangan ekspor, importir dari Spanyol naik pitam.

"Kemarin yang di Spanyol pun sudah mulai marah-marah sama kita. Artinya, pabriknya mereka akan tutup," jelas Dilo di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Konsentrat dibutuhkan smelter untuk bahan baku pembuatan katoda. Oleh karena itu, Dilo mengatakan larangan ekspor konsentrat RI mengancam keberlangsungan pabrik Spanyol.

Namun, Dilo tak memerinci berapa volume konsentrat tembaga yang biasanya diekspor ke Spanyol. Dia hanya mengatakan, saat ini Spanyol tengah berburu konsentrat ke negara lain.
 
"Mereka [Spanyol] tapi sekarang lagi mau coba untuk dapat tembaganya dari Kanada," ucap Dilo.

Indonesia sejatinya melarang ekspor konsentrat tembaga mulai Juni 2024. Namun, dalam perjalanannya, pemerintah memutuskan untuk merelaksasi larangan tersebut hingga 31 Desember 2024 melalui Permendag No. 10/2024 yang merupakan perubahan dari Permendag No.22/2023.

Saat itu, relaksasi hingga 31 Desember 2024 itu diberikan lantaran pembangunan smelter khususnya milik PTFI dan AMNT belum rampung. Oleh karena itu, relaksasi akan kembali diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap komitmen investasi PTFI dan AMNT.

Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka kemungkinan berlanjutnya relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga awal 2025. 

Bahlil menuturkan, keputusan relaksasi ekspor konsentrat tembaga bakal menyesuaikan kemampuan produksi dari smelter tembaga baru milik PTFI. Sementara itu, smelter tersebut diperkirakan baru bisa produksi 100%pada Januari 2025. 

"Itu melihat pabriknya gimana. Kalau pabriknya itu katakanlah belum bisa meng-cover 100% karena ada hal yang bisa dipertanggung jawabkan, kita mungkin ulur paling tinggi 1-2 bulan lah," kata Bahlil di TMII, Jakarta Timur, Minggu (14/10/2024).

Dia mengatakan, potensi perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga juga bakal berlaku untuk AMNT. Sebab, perusahaan itu baru menyelesaikan konstruksi smelter katoda tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper