Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasembada Pangan Prabowo di Bawah Bayang-bayang Haji Isam

Menko Pangan akan mengomandoi 6 kementerian guna mewujudkan swasembada pangan. Dua pimpinan di kementerian-kementerian itu merupakan orang dekat Haji Isam
Mochammad Ryan Hidayatullah,Rika Anggraeni
Selasa, 22 Oktober 2024 | 08:20
Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat ditemui sesuai acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/10/2024). —Bisnis/Rika Anggraeni
Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat ditemui sesuai acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/10/2024). —Bisnis/Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Zulkifli Hasan harus mengatur strategi guna mewujudkan ambisi Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada pangan.  

Swasembada pangan dan energi menjadi mimpi besar Prabowo yang harus diwujudkan dalam 5 tahun masa kepemimpinannya.

“Kita harus mampu memproduksi kebutuhan pangan seluruh Rakyat Indonesia, saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan,” kata Prabowo di Kompleks Parlemen RI, Minggu (20/10/2024).

Bahkan, Prabowo optimistis dapat membawa Indonesia menjadi pusat lumbung pangan dunia. Swasembada pangan harus diwujudkan untuk melindungi ketahanan pangan RI baik di tengah kondisi krisis yang siap mengadang kapanpun. 

“Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Kita tak boleh tergantung pada sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu, tak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan,” tegasnya. 

Dalam kesempatan yang lain, pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyiapkan lokasi lumbung pangan agar cita-cita swasembada pangan Indonesia bisa tercapai.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan bahwa swasembada pangan merupakan program prioritas dari Prabowo Subianto.

“Kalau rencana periode ke depan itu kan swasembada pangan menjadi prioritas dari Bapak Presiden terpilih [Prabowo Subianto] sehingga sudah disiapkan lokasi-lokasi untuk menjadi lumbung pangan kita, yang mudah-mudahan itu bisa terlaksana,” kata Fajarini saat ditemui di sela-sela acara Gambir Trade Talk bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Peningkatan Kompleksitas Ekspor Produk Pertanian Indonesia’ di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Zulkifli Hasan tidak sendiri dalam mewujudkan swasembada pangan. Dia akan dibantu setidaknya 6 kementerian/lembaga di bawah koordinasinya yakni Kementerian Pertanian; Kementerian Kehutanan; Kementerian Kelautan dan Perikanan; Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup; Badan Pangan Nasional; dan Badan Gizi Nasional.

Orang Dekat Haji Isam

Seperti diberitakan empat tokoh yang memiliki hubungan dengan Haji Isam masuk dalam jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. Haji Isam merupakan pemilik Jhonlin Group (JG) yang bergerak di berbagai bidang mulai dari pertambangan, layanan pelabuhan, transportasi udara, hingga manufaktur.

Perusahaan induk tersebut pun menaungi beberapa anak perusahaan seperti PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Air Transport, PT Jhonlin Agromandiri, PT Jhonlin Marine and Shipping, PT Jhonlin Batu Mandiri, hingga Jhonlin Agro Raya.

Berdasarkan penelusursan Bisnis, terdapat tiga orang dekat Haji Isam yang ditunjuk jadi menteri oleh Prabowo. Sementara itu, satu orang sisanya menjadi wakil Menteri. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya berada di kementerian di bawah koordinasi Kemenko Pangan.

Nama pertama yakni, Andi Amran Sulaiman. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pertanian di pemerintahan Prabowo-Gibran. Amran juga sebelumnya menempati jabatan tersebut dalam kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Amran merupakan sepupu dari Haji Isam. Amran pernah tercatat menjadi Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) besutan Haji Isam. Jabatan itu diduduki Amran pada 2021 lalu, sebelum diserahkan ke Jhony Saputra, anak Haji Isam.

Nama kedua, yakni Dudy Purwagandhi. Dudy ditunjuk Prabowo untuk mengemban jabatan Menteri Perhubungan.

Dudy merupakan komisari PT PLN (Persero). Dudy tercatat memiliki sejumlah pengalaman di berbagai perusahaan sebelum menjadi Komisaris PLN.

Pengalaman itu salah satunya menjadi direktur PT Jhonlin Marine Trans pada 2008-2009. Jhonlin Marine Trans merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Haji Isam.

Jhonlin Marine Trans bergerak di bidang pelayaran sebagai transportir pemuatan kargo bijih besi  maupun batu bara, dari pelabuhan Sungai Dua, Setangga dan Kodeco menuju ke vassel (kapal besar).

Selain itu, Dudy juga pernah menjabat sebagai Direktur di perusahaan transportasi lainnya milik Haji Isam, yaitu PT Jhonlin Air Transport pada 2008-2009. Jhonlin Air Transport merupakan maskapai penerbangan regional, dengan fokus pada wilayah Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, Dody Hanggodo ditunjuk Prabowo untuk menjabat Menteri Pekerjaan Umum (PU). Berdasarkan penelusuran Bisnis, memang tak banyak catatan soal karier professional Dody.

Adapun yang tercatat di media, Dody pernah menjadi komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN). Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.

Perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Batu Engau, kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas izin usaha mencapai 22.500 hektare.

PGUN merupakan anak usaha PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Lestari. Adapun Citra Agro Raya Lestari dan Araya Agro Lestari merupakan entitas usaha yang dimiliki oleh anak Haji Isam, yakni Jhony Saputra dan Liana Saputri.

Keempat, Sulaiman Umar ditunjuk Prabowo untuk menjadi Wakil Menteri Kehutanan. Sulaiman merupakan adik ipar dari Haji Isam.

Sulaiman merupakan suami dari Noor Andi Arinawati Arsyad atau Arina Sulaiman. Adapun, Arina Sulaiman merupakan adik Haji Isam.

Selain itu, kedekatan Sulaiman dan Prabowo sudah terjalin sebelumnya. Dia merupakan Ketua Tim Pemenangan Daerah (TKD) kandidat Prabowo-Gibran di Kalimantan Selatan.

Tantangan Impor

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia masih mengimpor beras. Tercatat, volume impor beras sepanjang Januari—September 2024 mencapai 3,23 juta ton. Angkanya melambung hingga 80,68% secara kumulatif (c-to-c) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,78 juta ton.

Fajarini menyebut, jutaan impor beras yang dilakukan pemerintah itu diperlukan lantaran produksi dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika tidak, kata dia, maka akan terjadi fluktuasi harga beras.

“Tentunya impor diperlukan kalau memang kebutuhan dalam negeri masih kurang. Kalau misalkan itu tidak ada, yang terjadi fluktuasi harga, berasnya juga berkurang,” jelasnya.

Hal ini mengingat sektor pertanian mendukung pertumbuhan nasional yang mampu menyumbang 13,78% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2024. Fajarini menjelaskan bahwa sektor pertanian menjadi kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian nasional pada kuartal II/2024, dengan pertumbuhan sebesar 3,25% yoy.

“Kami tentu optimistis bahwa sektor pertanian ini bisa menjadi andalan Indonesia, baik untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan meningkatkan devisa kita,” tuturnya.

Sebelumnya, BPS mengungkap nilai impor beras sepanjang Januari—September 2024 mencapai US$2,01 miliar, naik 105% secara kumulatif. Pada periode yang sama tahun lalu adalah US$980,44 juta.

Adapun, impor beras Indonesia berasal dari Thailand dengan volumenya mencapai 1,14 juta ton, Vietnam 998.040 ton, dan Pakistan sebanyak 463.396 ton.

Data BPS juga mengungkap fenomena El Nino berdampak pada merosotnya luas panen pada 2024. Imbasnya, produksi beras Indonesia diperkirakan akan merosot pada tahun ini. Di mana, proyeksi penurunan produksi beras ini sejalan dengan proyeksi luas tanah (panen) padi maupun gabah kering giling (GKG) yang mengalami penurunan.

Pada tahun ini, produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan hanya mencapai 30,34 juta ton, atau turun 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu.

Alasannya, penurunan produksi beras terjadi pada periode Januari—April, yaitu sebesar 1,91 juta ton dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun, pada periode Mei—Agustus dan periode September—Desember produksi beras diperkirakan naik, masing-masing sebesar 0,16 juta ton dan 1 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper