Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTAMINA SMEXPO 2024: Ahli Gizi Pesan Pelaku UMKM F&B Perhatikan Kandungan Gizi Sesuai Anjuran Kemenkes

Pertamina melalui gelaran SMEXPO 2024 memberikan pembekalan kandungan gizi kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sektor food and beverages (F&B)
Foto: PERTAMINA SMEXPO 2024: Ahli Gizi Pesan Pelaku UMKM F&B Perhatikan Kandungan Gizi Sesuai Anjuran Kemenkes
Foto: PERTAMINA SMEXPO 2024: Ahli Gizi Pesan Pelaku UMKM F&B Perhatikan Kandungan Gizi Sesuai Anjuran Kemenkes

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui gelaran Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) 2024 memberikan pembekalan kandungan gizi kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sektor food and beverages (F&B).

Dokter Spesialis Gizi Rumah Sakit Pelni Daunwati menyebut komponen utama yang perlu dipahami oleh para pelaku UMKM makanan dan minuman yakni pengetahuan mengenai kandungan batas maksimal konsumsi gula, garam, hingga lemak harian yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kita tahu bahwa kalau makanan itu harus sesuai juga dengan kebutuhan harian kita. Jadi kalau kita makan menurut Kemenkes untuk gula kita hanya butuh sekitar 50 gram per hari,” jelasnya dalam Pertamina SMEXPO 2024 yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Rabu (23/10/2024).

Sementara itu, menurut asosiasi Kesehatan asal Amerika Serikat, kebutuhan gula harian orang dewasa disebut hanya sekitar 6 sendok teh per hari.

Selain itu, para pelaku UMKM juga diminta untuk memperhatikan kadar garam dalam produknya. Konsumsi harian maksimal garam orang dewasa sebesar 2.300 mg, atau sekitar satu sendok teh saja.

“Kemudian lemak jenuh itu antara 20 sampai 30 gram per hari,” tambah Daun.

Menambahkan hal itu, Ahli Gizi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Ade Rut Febimesria menyebut hal lain yang perlu diperhatikan pelaku UMKM F&B yakni mengenai kandungan pewarna dan pengawet buatan dalam makanan.

Untuk menjaga kualitas kesehatan suatu produk, para pelaku UMKM dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan pewarna dan pengawet alami. Hal itu juga diperlukan untuk meningkatkan nilai kepercayaan masyarakat dalam membeli produk yang dijajakan.

“Lalu bersih juga dari pewarna-pewarna atau pengawet seperti itu. Karena kan banyak yang kita temui warna yang terlalu mencolok itu kita harus khawatir sama makanan seperti itu,” tambahnya.

Di sisi lain, produk kemasan yang digunakan juga harus menggunakan bahan berjenis food grade serta tak menggunakan penyedap secara berlebihan.

“Jadi micin itu boleh atau tidak sih? Boleh, tapi dalam batas yang masih aman. Jadi, makanannya juga jangan menggunakan pemanis buatan yang manis banget,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper