Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Akhiri Aksi Mogok Pekerja, Boeing Tawarkan Kenaikan Gaji 38%

Boeing menawarkan kenaikan gaji sebesar 38% selama empat tahun dan memberikan pekerja bonus penandatanganan sebesar US$12,000.
Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner milik Air Europa terlihat di Bandara Internasional Natal, di Sao Goncalo do Amarante, negara bagian Rio Grande do Norte, Brasil, 1 Juli 2024./Reuters
Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner milik Air Europa terlihat di Bandara Internasional Natal, di Sao Goncalo do Amarante, negara bagian Rio Grande do Norte, Brasil, 1 Juli 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat asal AS, Boeing Co., dan para pemimpin serikat pekerja perwakilan 33.000 karyawan yang mogok dikabarkan telah mencapai kesepakatan tentatif untuk mengakhiri perselisihan perburuhan yang berkepanjangan dan melumpuhkan proses manufaktur pesawat komersial perusahaan tersebut.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (1/11/2024), International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) yang mewakili para pekerja mogok menuturkan, proposal terbaru Boeing akan meningkatkan upah sebesar 38% selama empat tahun dan memberikan pekerja bonus penandatanganan sebesar US$12,000 setelah ratifikasi.

IAM District 751 mendesak anggotanya untuk menerima tawaran Boeing dan mengakhiri pemogokan, memperingatkan bahwa mereka berisiko kehilangan keuntungan yang telah mereka peroleh setelah berminggu-minggu melakukan perundingan bersama. Serikat pekerja berencana mengadakan pemungutan suara mengenai proposal tersebut pada 4 November.

“Dalam setiap negosiasi dan pemogokan, ada titik di mana kami telah melakukan segala yang kami bisa dalam tawar-menawar dan dengan menahan tenaga kerja kami. Saat ini kami berada pada titik tersebut dan berisiko mengalami kemunduran atau penawaran yang lebih rendah di masa depan," kata serikat pekerja tersebut pada Kamis malam waktu setempat.

Pemungutan suara terhadap tawaran baru ini memberi Boeing peluang baru untuk mengakhiri pemogokan setelah para pekerja menolak dua tawaran sebelumnya. Ratifikasi akan mewakili kemenangan penting bagi Chief Executive Officer baru Kelly Ortberg, menyelesaikan salah satu tugas paling mendesak dalam upayanya untuk menghidupkan kembali produsen yang terkepung.

Kedua belah pihak telah bekerja sepanjang minggu untuk memecahkan kebuntuan dengan bantuan dari penjabat Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su. Penghentian pekerjaan ini sudah mendekati dua bulan, menekan Boeing dan para pemasoknya, dan berdampak buruk pada perekonomian AS.

Produksi pesawat-pesawat jet utama termasuk pesawat perah 737 Max telah dihentikan sejak para pekerja berhenti bekerja pada tanggal 13 September, sehingga pabrik-pabrik Boeing yang diwakili oleh IAM di wilayah Pantai Barat terhenti. Pemogokan ini menyebabkan hilangnya pendapatan Boeing sekitar US$100 juta per hari, menurut beberapa perkiraan, sehingga menambah beban keuangannya.

Pemogokan ini juga menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$9,66 miliar, jauh melebihi pemogokan pekerja pelabuhan pada awal bulan Oktober, menurut Anderson Economic Group. Penghitungan tersebut mencakup hilangnya gaji, hilangnya pendapatan, kerugian pemasok, dampak terhadap pelanggan, dan dampak terhadap perekonomian lokal di Washington dan Oregon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper