Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bakal setop impor ingot alias emas batangan. Dengan begitu, penghematan devisa negara pun bisa terjadi.
Hendi menjelaskan Antam tak akan lagi impor emas lantara kini perusahaan sepakat untuk membeli bahan baku logam mulia itu dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Hal ini seiring pembangunan fasilitas precious metal refinery (PMR) pada smelter milik PTFI di Gresik, Jawa Timur. PTFI pun melakukan pengolahan hingga pemurnian emasnya secara terintegrasi.
"Antam itu impor ingot yang angkanya fenomenal, ratusan triliun [rupiah]. Dengan sinergi ini Indonesia akan hemat devisa karena gak impor lagi bahan baku logam mulia Antam," kata Hendi dalam acara penandatangan perjanjian jual beli emas antara PTFI dengan Antam di Jakarta, Kamis (7/11/2024) malam.
Dia pun mengatakan dengan kerja sama antara anggota holding BUMN tambang itu, hilirisasi emas kian kokoh. Pasalnya, kini masyarakat Indonesia bisa menikmati hasil buminya sendiri.
Hendi menyebut kerja sama antara kedua perusahaan itu akan dijadikan sebagai role model sinergi antaranggota holding.
Baca Juga
"Sinergi ini akan kami dorong terus antara anak usaha di bawah holding tambang MIND ID dan akan kita jadikan model ke depan di mana satu siklus industri bisa dilakukan di dalam negeri dan bangsa sendiri," ucap Hendi.
Antam sendiri nantinya akan menyerap sebesar 30 ton emas per tahun dari smelter PTFI.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, kerja sama ini kian meneguhkan niat perusahaan untuk menggenjot hilirisasai guna meningkatkan nilai tambah.
"Kontraknya untuk tahapan ini 5 tahun nilainya US$12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun dan ini sangat membanggakan untuk kita di mana emas produksi kita dikonsumsi Antam dan bisa memberikan nilai tambah untuk industrialisasi di Indonesia," katanya.
Adapun, PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Selain itu, smelter tersebut juga mampu menghasilkan platinum group metals yaitu 30 kg platinum dan 375 kg palladium.
Tony menyebut produksi emas dari PMR PTFI pertama direncanakan pada pekan kedua Desember 2024 mendatang. Sementara itu, estimasi saat ini hingga akhir tahun 2024 produksi emas sebesar 0,5 ton dan pada kuartal I/2025 sebesar 4,75 ton.