Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Biskuit Oreo Berencana Akusisi Perusahaan Cokelat Hershey

Industri makanan kemasan telah bergulat dengan penurunan volume, pertumbuhan yang melambat, dan melemahnya konsumen global.
Mondelez International Inc., produsen Oreo sedang menjajakin potensi bisnis
Mondelez International Inc., produsen Oreo sedang menjajakin potensi bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produsen makanan ringan Oreo dan Cokelat Toblerone, Mondelez International Inc., tengah menjajaki akuisisi produsen cokelat ikonik AS Hershey Co. Jika terealisasi, kesepakatan ini akan menciptakan perusahaan raksasa dengan penjualan gabungan hampir US$50 miliar.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (10/12/2024), Mondelez yang berkantor pusat di Chicago telah melakukan pendekatan awal tentang kemungkinan penggabungan, kata orang-orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi bersifat privat.

Saham Hershey Co. naik sebanyak 19% pada perdagangan Senin untuk keuntungan intraday terbesar mereka dalam lebih dari delapan tahun setelah laporan Bloomberg News. Saham Hershey ditutup naik 11% di New York, memberikan perusahaan nilai pasar sebesar US$39 miliar. Sementara itu, saham Mondelez turun 2,3%, memberikannya kapitalisasi pasar sekitar US$82 miliar.

Ini bukan pertama kalinya Mondelez mencari kesepakatan untuk Hershey Co. Pada 2016 lalu, Mondelez menghentikan upaya akuisisi ini setelah tawaran US$23 miliar ditolak oleh produsen cokelat tersebut.

Data Bloomberg mencatat, Hershey Co. memiliki nilai lebih dari US $44 miliar termasuk utang. Pengambilalihan perusahaan yang berkantor pusat di Hershey, Pennsylvania itu akan melampaui nilai transaksi terbesar tahun ini, yakni kesepakatan pembuat makanan ringan Mars Inc. untuk membeli Kellanova senilai hampir US$36 miliar termasuk utang pada bulan Agustus.

Setiap transaksi akan membutuhkan dukungan dari Hershey Trust Co., yang memiliki hampir semua saham Kelas B Hershey Co., yang memberinya sekitar 80% hak suara di perusahaan tersebut. Trust tersebut perlahan-lahan menjual sebagian saham Hershey Co. dalam upaya untuk mendiversifikasi kepemilikannya. 

Jika Hershey Trust mendukung pengambilalihan tersebut, Hershey Co. dapat menarik minat dari pelamar lain, kata orang-orang tersebut.

Musyawarah masih dalam tahap awal dan tidak ada kepastian bahwa diskusi akan menghasilkan kesepakatan, kata orang-orang tersebut. Seorang perwakilan Mondelez menolak berkomentar. Sementara itu, seorang perwakilan Hershey Co. mengatakan perusahaan tidak mengomentari rumor pasar. Seorang juru bicara Hershey Trust tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Industri makanan kemasan telah bergulat dengan penurunan volume, pertumbuhan yang melambat, dan melemahnya konsumen global. Perusahaan mencari inovasi dan pasar baru untuk meningkatkan penjualan karena pembeli mulai menolak kenaikan harga dan menjadi lebih sadar kesehatan — tren yang dapat menyebabkan konsolidasi.

Menurut Arun Sundaram, analis di CFRA Research, perusahaan makanan ringan global seperti Nestle SA, yang memiliki KitKat dan Smarties, dapat menjadi salah satu pembeli potensial Hershey Co.

Adapun, Mondelez reseptif terhadap akuisisi dan memiliki kapasitas utang untuk M&A karena ingin memperluas divisi cokelat, biskuit, dan makanan ringan panggangnya. Pada bulan Oktober, perusahaan tersebut melaporkan laba kuartal ketiga yang mengalahkan estimasi.

Didirikan pada akhir abad ke-19, Hershey Co. dikenal dengan merek cokelat dan permennya, termasuk Hershey's Kisses, Reese's Peanut Butter Cups, dan PayDay. Perusahaan ini memperluas portofolio permennya pada November lalu dengan mengakuisisi Sour Strips.

Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Michele Buck ini tengah menghadapi harga kakao yang sempat mencapai rekor tertinggi dan masih meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, mereka juga harus memperhitungkan biaya gula juga tinggi.

Bulan lalu, Hershey Co. memangkas prospek pertumbuhan penjualan bersih dan laba, karena konsumen yang khawatir dengan inflasi memperhatikan anggaran mereka. Chief Financial Officer Steve Voskuil mengatakan bahwa kakao akan menjadi bagian terbesar dari inflasi biaya perusahaan pada 2025.

Harga kakao berjangka New York sempat merosot selama beberapa waktu setelah mencapai puncaknya pada bulan April mendekati US$12.000 per ton tetapi kembali naik lagi, meningkatkan risiko bagi produsen cokelat yang perlu membangun kembali lindung nilai dan persediaan. Kontrak yang paling aktif naik sebanyak 6,1% menjadi US$10.454 per ton, level intraday tertinggi sejak akhir April.

Randal Kenworthy, kepala praktik produk konsumen dan industri di firma konsultan West Monroe mengatakan, kesepakatan ini akan meningkatkan daya beli Mondelez di pasar kakao, membantunya mengelola tekanan harga yang meningkat dengan lebih efektif,.

“Ini juga akan memperkuat akses Mondelez ke pasar AS, memanfaatkan kehadiran merek Hershey yang kuat di Amerika Utara, sekaligus menciptakan peluang untuk ekspansi ke Eropa," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper