Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai skema baru penyaluran subsidi BBM dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) menjadi opsi yang tepat.
Menurutnya, hal ini karena BBM subsidi, khususnya Pertalite masih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu.
"Pengguna Pertalite adalah 30% masyarakat paling mampu di Indonesia," kata Eddy dalam acara Hilir Migas Conference, Expo & Award di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Oleh karena itu, dia mendukung agar pemerintah membuat skema penyaluran subsidi BBM yang tepat sasaran. Eddy mengatakan, skema BLT pun menjadi pilihan tepat.
"Ada upaya subsidi beri langsung kepada penerima. Artinya, ketimbang kita subsidi produknya, [lebih baik] ke penerima. Mungkin itu salah satu paling tepat," tutur Eddy.
Namun, dia mengingatkan agar implementasi skema baru penyaluran subsidi BBM dilakukan secara adil. Dengan begitu, tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Baca Juga
"Jangan sampai itu gejolak sosial. Jangan sampai sebelah-sebelahan iri," kata Eddy.
Pemerintah mempertimbangkan subsidi BBM disalurkan dalam bentuk BLT dan subsidi langsung ke barang. Rencananya skema baru subsidi BBM bakal diterapkan mulai awal 2025.
Khusus kriteria penerima BLT nanti akan diambil dari data masyarakat kurang mampu milik Kementerian Sosial, PT Pertamina (Persero), Kemenko Ekonomi, hingga Kemenko Pembangunan Manusia. Selanjutnya, data-data tersebut akan dikonsolidasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sementara itu, untuk subsidi barang langsung, nantinya akan dikhususkan salah satunya untuk kendaraan berpelat kuning atau kendaraan umum dan UMKM. Dengan kata lain, kendaraan di luar itu tidak diperkenankan menerima BBM subsidi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengungkapkan rancangan skema penyaluran BBM subsidi itu telah rampung. Adapun, detail terkait skema itu bakal diumumkan usai rapat terbatas (ratas) dengan Prabowo.
Bahlil pun memastikan skema penyaluran subsidi BBM yang diambil bakal adil. Dengan begitu, BBM subsidi hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Ketika ditanya kapan skema penyaluran BBM subsidi baru itu akan diterapkan, Bahlil menyebut pada awal 2025 mendatang. "[Awal] 2025, insyaallah," katanya singkat usai menghadiri Rakornas Investasi 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024).