Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Ramal Harga Beras Naik Tipis Awal 2025, Lebih Terkendali

harga beras naik tipis pada awal 2025. Dibandingkan dengan 2024, kenaikan diramal lebih terkendali
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memperkirakan harga beras berpotensi merangkak naik pada awal 2025. Kenaikan tidak setinggi 2024.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan kenaikan harga beras ini terjadi lantaran panen yang masih sedikit.

Kendati demikian, Bulog menyebut kenaikan harga beras pada awal 2025 mendatang tidak seperti periode yang sama tahun lalu.

“Ada potensi [harga beras] naik sedikit, tetapi tidak seperti bulan Januari tahun lalu yang naik sangat signifikan,” kata Suyamto kepada Bisnis, Selasa (31/12/2024).

Jika melihat data historis, Suyamto menjelaskan bahwa umumnya kenaikan harga beras tertinggi terjadi pada Desember—Januari. “Februari mulai turun karena panen sudah mulai banyak,” terangnya.

Dalam hal ketersediaan beras, Suyamto mengungkap bahwa stok beras Bulog saat ini telah mencapai sekitar 2 juta ton.

Di samping itu, dia menyampaikan bahwa saat ini Perum Bulog mulai melakukan persiapan untuk pengadaan dalam negeri.

Pengadaan ini diperkirakan akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret, seperti penyiapan anggaran, gudang penyimpanan, dan sarana pasca panen.

Berdasarkan laman resmi Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (31/12/2024) pukul 20.22 WIB, harga rata-rata nasional beras premium sedikit merangkak 0,19% menjadi Rp15.420 per kilogram di pedagang eceran.

Sementara itu, harga beras medium terpantau stabil secara rata-rata nasional di harga Rp13.470 per kilogram.

Kemudian, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun tipis 0,08% sehingga dibanderol Rp12.480 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper