Kejar Target Investasi Rp13.528 T dengan Hilirisasi dan Kolaborasi

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengingatkan tahun ini sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi
Foto: Kejar Target Investasi Rp13.528 T dengan Hilirisasi dan Kolaborasi
Foto: Kejar Target Investasi Rp13.528 T dengan Hilirisasi dan Kolaborasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengingatkan tahun ini sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pusat, daerah dan sektor swasta dalam merealisasikan kebutuhan investasi yang diperkirakan mencapai Rp13.528 triliun hingga 2029.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan bahwa target tersebut berdasarkan perhitungan pertumbuhan investasi rata-rata sebesar 26,75% demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029.

 ”Ini adalah tugas yang tidak mudah, dan dalam kesempatan ini kami juga ingin melaporkan bahwa pada sampai 2024 Januari sampai September, kita sudah mencapai kurang lebih 76,45% pencapaian investasi dari target investasi tahun 2024 senilai Rp1.650 triliun atau kurang lebih Rp1.261,43 triliun yang mana kontribusi di luar Pulau Jawa itu kurang lebih mencapai 50,34%,” jelas Rosan.

Dengan pendekatan komprehensif ini, Indonesia optimis dapat mencapai targetnya dan melakukan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membawa negara selangkah lebih dekat menuju visi Indonesia Emas 2045.

Untuk memperkuat upaya pencapaian target ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 di Jakarta pada Rabu (11/12). Mengangkat tema “Akselerasi Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”, acara dibuka oleh Menteri Rosan.

Dia menambahkan, pemerintah telah melakukan langkah strategis melalui Peraturan Presiden No.184/2024 tentang Kementerian Investasi dan Hilirisasi yang memperluas mandat Kementerian Investasi untuk mencakup hilirisasi. Langkah ini merupakan respons terhadap urgensi untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap) yang telah lama membayangi ekonomi Indonesia.

Kementerian telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang mencakup 28 komoditas strategis dari delapan sektor utama, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Dokumen ini tidak hanya sekadar panduan, tetapi merupakan cetak biru transformasi Indonesia dari pengekspor bahan mentah menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.

Kejar Target Investasi Rp13.528 T dengan Hilirisasi dan Kolaborasi

Peta Jalan ini ditargetkan menarik investasi senilai USD618,8 miliar hingga 2040, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD235,9 miliar, menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja baru, dan mendorong nilai ekspor hingga USD857,9 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi keynote speaker dalam Rakornas tersebut mengingatkan pentingnya hilirisasi berkelanjutan untuk memastikan kemandirian ekonomi di tengah tantangan global. Airlangga juga optimistis bahwa target pertumbuhan 8% dapat tercapai dengan optimalisasi infrastruktur investasi yang ada, sehingga produktivitas dapat meningkat.

“Kita tidak ingin ketergantungan kita terhadap komoditi atau bahan mentah ini berlanjut. Ini dikenal secara global sebagai Dutch Disease, karena ketika harga komoditas turun, kesejahteraan rakyat akan terganggu. Hilirisasi perlu dilanjutkan dengan pendalaman struktur di industri, khususnya sektor manufaktur,” ujar Airlangga.

Dia menambahkan sektor manufaktur, yang saat ini berkontribusi hampir 20% terhadap PDB, menjadi kunci dalam strategi hilirisasi ini.

Rakornas yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari berbagai instansi dan daerah ini juga menjadi ajang konsolidasi kebijakan investasi pusat dan daerah. Forum ini mempertemukan para kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi dan Kabupaten/Kota, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) untuk merumuskan strategi akselerasi hilirisasi berbasis komoditas unggulan daerah.

Keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan peta jalan yang telah disusun. Fokus utama akan diarahkan pada identifikasi komoditas unggulan daerah, pengembangan produk hilir bernilai tambah optimal, serta penguatan kepastian hukum dan penyelarasan regulasi pusat-daerah untuk meningkatkan kepercayaan investor.

Menteri Rosan menyampaikan apresiasi peningkatan realisasi investasi, terutama di sektor hilirisasi dan investasi berkelanjutan, yang tentu saja merupakan buah dari kontribusi positif DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota, Administrator KEK, serta Badan Pengusahaan KPBPB di seluruh Indonesia.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM akan terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, baik dalam mengidentifi kasi komoditas unggulan daerah, produk hilir bernilai tambah paling optimal, serta rencana aksi yang diperlukan guna meningkatkan kepercayaan investor, memperkuat kepastian hukum, dan menyelaraskan regulasi pusat dan daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper