Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Pamer Lifting Minyak Naik ke Level 600.000 Barel

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, adanya peningkatan lifting minyak selama 2 bulan terakhir.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, adanya peningkatan lifting minyak selama 2 bulan terakhir.

Bahlil menyebut, dalam 2 bulan terakhir pihaknya dapat menaikan lifting minyak mencapai angka 600.000 barrel oil per day (bopd).

"Kami juga lapor sampai kepada teman-teman, bahwa lifting kita 2 bulan terakhir ini sudah naik di angka 600.000 barel per hari," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

Bahlil menuturkan bahwa lifting minyak nasional sebelumnya berada di kisaran 575.000 sampai 580.000 barel per hari. Namun, selama 2 bulan ini pihaknya dapat mendorong kenaikan lifting minyak.

Dengan adanya pencapaian ini, Bahlil berharap bisa mencapai target lifting minyak yang telah ditetapkan pemerintah. Sebab, selama ini target lifting minyak tidak pernah tercapai.

"Mudah-mudahan ini menjadi angin bagus untuk kita memasuki target di 2025. Karena target APBN kita di 2025 itu sebesar 605.000 barel per hari, tapi kami yakin ini akan tercapai karena lifting kita kan turun terus,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan bahwa salah satu langkah yang dilakukan untuk menaikkan lifting minyak dengan melakukan penyesuaian skema bagi hasil migas gross split yang lebih menguntungkan kontraktor kontrak kerja sama (K3S)

"Karena itu kita melakukan reform, berbagai langkah-langkah yang saling menguntungkan antara K3S dengan pemerintah, termasuk pembagian pada pembagian hasil apakah dia gross split atau cost recovery,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper