Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap bakal terus menggenjot skema investasi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendukung pembangunan infrastruktur di era Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Triono Junoasmono (Yongki) mengatakan pemerintah bakal meningkatkan target KPBU dari semula Rp440 juta menjadi Rp700 juta.
“Mudah-mudahan meningkat yang tadinya 5 tahun yang lalu, sekitar Rp440 juta ini meningkat sampai kira-kira Rp700 juta,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Rabu (8/1/2025).
Seiring dengan hal itu, Yongki mengaku tengah menyiapkan sejumlah proyek infrastruktur yang bakal digarap menggunakan skema KPBU. Dia menyebut, akan terdapat sejumlah proyek jalan tol yang bakal masuk ke dalamnya.
Salah satu contohnya yakni jalan tol terpanjang di Bali yakni Tol Gilimanuk – Mengwi. Kemudian, ada pula Jalan Tol Gede Bage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) yang bakal diprioritaskan terlebih dahulu pembangunannya hingga Ciamis.
“Ya, target kita begitu [bakal menjala investasi Rp700 triliun dalam 5 tahun],” jelasnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, khusus pada sektor konektivitas di tahun 2025 Kementerian PU menargetkan pembangunan 139 km jalan, 5.510 m jembatan, 336 m flyover/underpass, 20,52 km jalan bebas hambatan, serta preservasi 1.545 km jalan dan 122.568 m jembatan.
Sementara itu, pada sektor sumber daya air pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 16 unit bendungan, 10.000 ha jaringan irigasi, rehabilitasi 45.000 jaringan irigasi, 1,5 m3/detik prasarana air baku, dan 40 km bangunan pengendali banjir dan pengaman pantai.
Kemudian, pada sektor cipta karya yaitu pembangunan dan peningkatan SPAM di 7 kab/kota (790 lt/detik), perluasan SPAM di 13 kab/kota (2.565 SR), pamsimas (48.000 SR), Sistem Pengolahan Air Limbah di 13 kab/kota (12.240 KK), sanimas 30.800 KK, TPS3R (20.000 KK), sanitasi LPK (4.950 KK), pengembangan kawasan industri di 3 lokasi (130 ha), penataan kawasan pariwisata (3 ha) dan PISEW 900 ha, pembangunan dan revitalisasi gedung di 11 lokasi dan penataan bangunan di 9 kawasan.
Terakhir, pada sektor prasarana strategis PHTC madrasah di 33 provinsi (2.120 unit), renovasi perguruan tinggi di 9 kab/kota (9 unit), renovasi/rehabilitasi pasar di 5 kab/kota (5 unit) dan prasarana olahraga di 3 kota (3 unit).