Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Tenaga Kerja AS di Atas Ekspektasi, The Fed Diramal Tahan Suku Bunga

Data terbaru pasar tenaga kerja AS memberikan bukti kuat bagi Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini.
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Graeme Sloan
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Graeme Sloan

Bisnis.com, JAKARTA – Data terbaru pasar tenaga kerja AS memberikan bukti kuat bagi Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini.

Melansir Bloomberg, Senin (13/1/2025), Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data tenaga kerja nonfarm payroll naik 256.000 pekerjaan pada Desember 2024, angka tertinggi sejak Maret.

Data tenaga kerja ini melampaui ekspektasi hampir semua ekonom dalam survei Bloomberg. Adapun tingkat pengangguran turun ke 4,1%, dan upah rata-rata naik 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sepanjang 2024, AS menambah 2,2 juta lapangan pekerjaan, lebih rendah dari pencapaian 2023 sebesar 3 juta tetapi tetap lebih tinggi dari 2 juta pekerjaan yang tercipta pada 2019.

Selain itu, revisi tahunan terhadap tingkat pengangguran menunjukkan pasar tenaga kerja pada musim panas lebih kuat dari perkiraan, meskipun sebelumnya dilaporkan melemah hingga mencapai 4,3% pada Juli.

Laporan ini menjadi penutup bagi tahun yang solid bagi pasar tenaga kerja, meskipun dihadapkan pada tekanan suku bunga tinggi, inflasi yang masih menjadi tantangan, dan ketidakpastian politik.

“Melihat kekuatan keseluruhan data ekonomi terbaru, hampir tidak ada alasan bagi The Fed untuk segera memangkas suku bunga,” ujar Brian Rose, ekonom senior di UBS Global Wealth Management

 Ia menambahkan bahwa pelonggaran kebijakan moneter baru mungkin hanya terjadi jika data ketenagakerjaan dan inflasi melemah secara signifikan.

Laporan ketenagakerjaan ini, bersama data inflasi yang akan dirilis minggu depan, kemungkinan akan menjadi pedoman penting bagi kebijakan Fed pada pertemuan 28-29 Januari mendatang.

Menyusul data tenaga kerja AS, para ekonom di beberapa bank besar merevisi perkiraan mereka untuk penurunan suku bunga The Fed.

Bank of America Corp, yang sebelumnya memperkirakan dua penurunan suku bunga sebesar 25 bps poin tahun ini, tidak lagi memperkirakan penurunan suku bunga. Goldman Sachs Group Inc memperkirakan dua kali penurunan tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya sebanyak tiga kali.

Citigroup Inc, yang prospek penurunan suku bunganya termasuk yang paling diharapkan di Wall Street, masih memperkirakan penurunan suku bunga acuan, namun mengatakan bahwa penurunan tersebut akan dimulai pada bulan Mei.

“Para investor mungkin ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi lebih banyak volatilitas karena pasar mengkalibrasi ulang ekspektasi untuk pemangkasan yang lebih sedikit,” kata Gina Bolvin dari Bolvin Wealth Management Group, seperti dikutip Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper